A. Pendahuluan
Berakhirnya kekuasaan Daulah Abbasiyah di awal abad kesembilan ditandai munculnya disintegrasi wilayah. Di berbagai daerah yang selama ini dikuasai, menyatakan melepaskan diri dari kekuasaan pemerintah do Baghdad dan
membentuk daulah-daulah kecil yang berdiri sendiri (otonom). Di bagian barat, muncul dinasti ldrisiyah, Aglabiyah, Tuluniyah, Fathimiyah, Ikhsidiyah, dan Hamdaniyah.
Dinasti Fathimiyah adalah salah satu dari Dinasti Syiah dalam sejarah Islam. Dinasti ini didirikan di Tunisia pada tahun 909 M. sebagai tandingan bagi penguasa dunia muslim saat itu yang terpusat di Baghdad, yaitu bani Abbasiyah. Dinasti Fathimiyah didirikan oleh Sa'id ibn Husain, kemungkinan keturunan perdiri kedua sekte islamiyah1
Dinasti Fathimiyah merupakan salah satu dinasti Syiah dalam sejarah Islam yang pernah ada dan juga memiliki andil dalam memperkaya khazanah sejarah peradaban Islam. Makalah ini akan mendiskripsikan Dinasti Fathimiyah dengan berbagai aspeknya yang mencakup latar belakang berdirinya, dinamika keagamaan, sosial, politik, intelektual, ekonomi dan Kemunduran dan kehancuran Dinasti.
Rabu, 15 Mei 2013
KISAH-KISAH ALQURAN (QASHAS ALQURAN )
A. Pendahuluan
Ketika kita hendak menyampaikan pesan atau berita tentang peristiwa terdahulu dengan cara menghubungkan suatu peristiwa itu dengan peristiwa kekinian akan menimbulkan daya tarik dan perhatian audien, begitu pun juga dengan menyampaikan nasehat yang dituangkan dalam bentuk kisah yang menggambarkan peristiwa dalam realita kehidupan masyarakat kekinian maka akan menarik perhatian masyarakat dan bahkan akan menciptakan rasa keingin tahuannya, yang pada gilirannya ia akan terpengaruh dengan nasehat itu, artinya pemberi nasehat telah berhasil mempengaruhi audien. Kesusasteraan kisah dewasa ini telah menjadi seni yang khas diantara seni-seni bahasa dan kesusasteraan. Dan kisah yang henar telah membuktikan kondisi ini dalam uslub arabi secara jelas dan menggambarkannya dalam bentuk yang paling tinggi yaitu kisah-kisah Alquran.
Alquran sebagai wahyu Allah, di dalamnya banyak memberikan informasi sekitar kisah-kisah orang terdahulu yang mensifati kisah tersebut sebagai kisah yang benar yang tidak di ragukan lagi, sebagai mana Allah telah mensifati kisah ini sebagai kisah yang terbaik (Ahsan al Qashas)1
Ketika kita hendak menyampaikan pesan atau berita tentang peristiwa terdahulu dengan cara menghubungkan suatu peristiwa itu dengan peristiwa kekinian akan menimbulkan daya tarik dan perhatian audien, begitu pun juga dengan menyampaikan nasehat yang dituangkan dalam bentuk kisah yang menggambarkan peristiwa dalam realita kehidupan masyarakat kekinian maka akan menarik perhatian masyarakat dan bahkan akan menciptakan rasa keingin tahuannya, yang pada gilirannya ia akan terpengaruh dengan nasehat itu, artinya pemberi nasehat telah berhasil mempengaruhi audien. Kesusasteraan kisah dewasa ini telah menjadi seni yang khas diantara seni-seni bahasa dan kesusasteraan. Dan kisah yang henar telah membuktikan kondisi ini dalam uslub arabi secara jelas dan menggambarkannya dalam bentuk yang paling tinggi yaitu kisah-kisah Alquran.
Alquran sebagai wahyu Allah, di dalamnya banyak memberikan informasi sekitar kisah-kisah orang terdahulu yang mensifati kisah tersebut sebagai kisah yang benar yang tidak di ragukan lagi, sebagai mana Allah telah mensifati kisah ini sebagai kisah yang terbaik (Ahsan al Qashas)1
STUDI TASAWUF
A. Pendahuluan
Islam sebagai agama yang bersifat universal, selain menghendaki kebersihan lahiriah juga menghendaki kebersihan batiniah, lantaran penilaian yang sesungguhnya dalam Islam diberikan pada aspek batinnya. Hal ini terlihat pada salah satu syarat diterimanya amal ibadah, yaitu harus disertai niat.
Tasawuf merupakan salah satu bidang studi Islam yang memusatkan perhatian pada penbersihan aspek rohani manusia, yang selanjutnya menimbulkan akhlak mulia. Melalui studi tasawuf ini seseorang dapat mengetahui tentang cara-cara melakukan pembersihan diri serta mengamalkan secara benar. Dari pengetahuan ini diharapkan ia akan tampil sebagai orang yang pandai mengendalikan dirinya pada saat ia berinteraksi dengan orang lain, atau pada saat melakukan berbagai aktivitas yang menuntut kejujuran, keikhlasan, tanggung jawab, kepercayaan dan lain-lain. Dari suasana yang demikian itu, tasawuf diharapkan dapat mengatasi berbagai penyimpangan moral seperti manipulasi, korupsi, kolusi, penyalahgunaan kekuasaan dan kesempatan, penindasan dan sebagainya.
Islam sebagai agama yang bersifat universal, selain menghendaki kebersihan lahiriah juga menghendaki kebersihan batiniah, lantaran penilaian yang sesungguhnya dalam Islam diberikan pada aspek batinnya. Hal ini terlihat pada salah satu syarat diterimanya amal ibadah, yaitu harus disertai niat.
Tasawuf merupakan salah satu bidang studi Islam yang memusatkan perhatian pada penbersihan aspek rohani manusia, yang selanjutnya menimbulkan akhlak mulia. Melalui studi tasawuf ini seseorang dapat mengetahui tentang cara-cara melakukan pembersihan diri serta mengamalkan secara benar. Dari pengetahuan ini diharapkan ia akan tampil sebagai orang yang pandai mengendalikan dirinya pada saat ia berinteraksi dengan orang lain, atau pada saat melakukan berbagai aktivitas yang menuntut kejujuran, keikhlasan, tanggung jawab, kepercayaan dan lain-lain. Dari suasana yang demikian itu, tasawuf diharapkan dapat mengatasi berbagai penyimpangan moral seperti manipulasi, korupsi, kolusi, penyalahgunaan kekuasaan dan kesempatan, penindasan dan sebagainya.
NEPOTISME DAN PEMBERONTAKAN PADA MASA PEMERINTAHAN UTSMAN BIN AFFAN
A. Pendahuluan.
Setelah wafatnya Rasulullah SAW, Islampun memasuki masa transisi pemerintahan dari zaman yang langsung dipimpin oleh Rasul yang selalu mendapat bimbingan langsung dari Allah kepada seorang Abu Bakar ( 632-634 ) yang hanya sahabat Nabi. Maka masa ini diwarnai pesoalan agama seperti kemurtadan dan keengganan membayar zakat.
Masa transisi ini berhasil dilalui oleh ummat Islam dengan selamat, maka Islam sebagai agama, politik dan budaya mulai menggeliat setelah ditinggal Rasul. Banyak keputusan-keputusan baru yang harus diambil, tanggung jawab ini diemban oleh khalifah ke-II Umar Bin Khattab (634-644 M ). Penyebaran agama Islampun dilaksanakan seiring dengan perluasan wilayah Islam. Banyak orang yang takluk dibawah Islam memeluknya sebagai agama meskipun ada sebahagian dari mereka yang membenci Islam ataupun bangsa Arab yang merupakan penjajah. Umar memerintah dengan tegas dan disiplin, rakyat maupun pegawainya akan dihukum bila terbukti bersalah. Pada akhir pemerintahannya timbul gejala-gejala ketidakpuasan terhadap kebijakan-kebijakannya yang disuarakan pertama kalinya oleh mereka yang membeci Islam
Setelah wafatnya Rasulullah SAW, Islampun memasuki masa transisi pemerintahan dari zaman yang langsung dipimpin oleh Rasul yang selalu mendapat bimbingan langsung dari Allah kepada seorang Abu Bakar ( 632-634 ) yang hanya sahabat Nabi. Maka masa ini diwarnai pesoalan agama seperti kemurtadan dan keengganan membayar zakat.
Masa transisi ini berhasil dilalui oleh ummat Islam dengan selamat, maka Islam sebagai agama, politik dan budaya mulai menggeliat setelah ditinggal Rasul. Banyak keputusan-keputusan baru yang harus diambil, tanggung jawab ini diemban oleh khalifah ke-II Umar Bin Khattab (634-644 M ). Penyebaran agama Islampun dilaksanakan seiring dengan perluasan wilayah Islam. Banyak orang yang takluk dibawah Islam memeluknya sebagai agama meskipun ada sebahagian dari mereka yang membenci Islam ataupun bangsa Arab yang merupakan penjajah. Umar memerintah dengan tegas dan disiplin, rakyat maupun pegawainya akan dihukum bila terbukti bersalah. Pada akhir pemerintahannya timbul gejala-gejala ketidakpuasan terhadap kebijakan-kebijakannya yang disuarakan pertama kalinya oleh mereka yang membeci Islam
QAT’I DAN ZANNI
A. Pendahuluan
Alquran merupakan sumber utama dalam prosedur untuk melakukan istinbat (penetapan) hukum. Tanpa Alquran, tidak mungkin dipahami ajaran Islam secara keseluruhan dan hukum Islam secara partikular. Pembahasan tentang Alquran sebagai sumber utama hukum Islam adalah sesuatu yang seragam di dalam kitab-kitab usul fikih. Namun keseragaman ini menjadi sirna manakala pembahasan mulai memasuki persoalan-persoalan yang lebih detail, misalnya mengenai kedilalahan ayat-ayat Alquran sebagai hujjah di dalam kerangka istinbat hukum. Salah satu persoalan yang cukup rumit dan variatif adalah terkait dengan permasalahan pengkategorian ayat-ayat Alquran ke dalam qat’i dan zanni.
Secara umum pengkategorian ini menjadi sangat penting di dalam menjadikan satu ayat sebagai dalil hukum. Hal ini terkait dengan persoalan penggunaan rasionalitas di dalam hukum. Apabila satu ayat dikategorikan qat’i, maka tingkat rasionalitasnya menjadi rendah. Sedangkan bila dikategorikan zanni, maka tingkat spekulatifnya menjadi tinggi.
Alquran merupakan sumber utama dalam prosedur untuk melakukan istinbat (penetapan) hukum. Tanpa Alquran, tidak mungkin dipahami ajaran Islam secara keseluruhan dan hukum Islam secara partikular. Pembahasan tentang Alquran sebagai sumber utama hukum Islam adalah sesuatu yang seragam di dalam kitab-kitab usul fikih. Namun keseragaman ini menjadi sirna manakala pembahasan mulai memasuki persoalan-persoalan yang lebih detail, misalnya mengenai kedilalahan ayat-ayat Alquran sebagai hujjah di dalam kerangka istinbat hukum. Salah satu persoalan yang cukup rumit dan variatif adalah terkait dengan permasalahan pengkategorian ayat-ayat Alquran ke dalam qat’i dan zanni.
Secara umum pengkategorian ini menjadi sangat penting di dalam menjadikan satu ayat sebagai dalil hukum. Hal ini terkait dengan persoalan penggunaan rasionalitas di dalam hukum. Apabila satu ayat dikategorikan qat’i, maka tingkat rasionalitasnya menjadi rendah. Sedangkan bila dikategorikan zanni, maka tingkat spekulatifnya menjadi tinggi.
PENDEKATAN PSIKOLOGIS DALAM STUDI ISLAM
A. Pendahuluan
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah-masalah kejiwaan manusia yang tercermin dalam prilaku yang nyata. Objek formal psikologi adalah jiwa manusia. Jiwa manusia bersifat abstrak dan tidak konkrit, karena itu untuk memenuhi unsur empiris psikologi sebagai ilmu pengetahuan, maka psikologi mempelajari gejala-gejala jiwa manusia yang tampak secara lahir.
Layaknya disiplin ilmu yang lain, disiplin ilmu psikologi dapat dipakai untuk mengkaji gejala keberagamaan masyarakat, termasuk di dalamnya masyarakat muslim. Apa yang dikaji oleh studi Islam menggunakan pendekatan psikologi adalah hubungan antara agama dengan jiwa manusia. Hubungan ini dikaji melalui gejala jiwa manusia yang lahir dalam tingkah-laku dalam hubungannya dengan agama Islam.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa agama sangat mempengaruhi jiwa penganutnya. Jiwa tersebut dapat diamati secara empiris dengan mengamati tingkah-lakunya dengan menggunakan pendekatan psikologis.
Bagian ilmu psikologi yang memfokuskan kajiannya pada jiwa manusia dalam hubungannya dengan agama disebut dengan psikologi agama. Lebih lanjut, psikologi agama dapat dikatakan sebagai hasil dari studi keagamaan yang menggunakan pendekatan psikologis.
Makalah ini akan mengkaji dan menjelaskan lebih lanjut tentang pendekatan psiologis dalam studi Islam.
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah-masalah kejiwaan manusia yang tercermin dalam prilaku yang nyata. Objek formal psikologi adalah jiwa manusia. Jiwa manusia bersifat abstrak dan tidak konkrit, karena itu untuk memenuhi unsur empiris psikologi sebagai ilmu pengetahuan, maka psikologi mempelajari gejala-gejala jiwa manusia yang tampak secara lahir.
Layaknya disiplin ilmu yang lain, disiplin ilmu psikologi dapat dipakai untuk mengkaji gejala keberagamaan masyarakat, termasuk di dalamnya masyarakat muslim. Apa yang dikaji oleh studi Islam menggunakan pendekatan psikologi adalah hubungan antara agama dengan jiwa manusia. Hubungan ini dikaji melalui gejala jiwa manusia yang lahir dalam tingkah-laku dalam hubungannya dengan agama Islam.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa agama sangat mempengaruhi jiwa penganutnya. Jiwa tersebut dapat diamati secara empiris dengan mengamati tingkah-lakunya dengan menggunakan pendekatan psikologis.
Bagian ilmu psikologi yang memfokuskan kajiannya pada jiwa manusia dalam hubungannya dengan agama disebut dengan psikologi agama. Lebih lanjut, psikologi agama dapat dikatakan sebagai hasil dari studi keagamaan yang menggunakan pendekatan psikologis.
Makalah ini akan mengkaji dan menjelaskan lebih lanjut tentang pendekatan psiologis dalam studi Islam.
Jumat, 03 Mei 2013
KHUTBAH JUM'AT. "Istighfar dan Taubat Kunci Rizki dan Keberkahan dari Allah"
Khutbah Pertama:
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
Langganan:
Postingan (Atom)