A. PENDAHULUAN
Bertrand Russell adalah seorang tokoh
yang sangat produktip dalam menulis buku. Ia membahas tentang berbagai-macam
permasalahan, mulai dari filsafat, pendidikan, masalah moral, agama, sejarah
dan politik bahkan ia juga ahli dalam bidang matematika dan sains.
Buku Understanding History
yang akan dikaji penulis, memiliki tesk aslinya
sampai dengan halaman 122, akan tetapi banyak uraian-uraian materi lain
didalamnya dan secara kebetulan salah satu
judul tersebut berkaitan dengan materi Penulis, Understanding History
yang diambil dari salah satu essey yang ada, yaitu: Cara Membaca dan Memahami
Sejarah. Yang terdiri dari 58 halaman.
Sebenarnya essey: Cara Membaca dan
Memahami Sejarah yang aslinya ini, ditulis pada tahun 1943. Kemudian
dicopi dan dicetak ulang kembali oleh Philosophical Library.
Buku ini merupakan kumpulan dari
beberapa essay karya Betrand
Russell, dari judul inilah salah satu
judul pendekatan yang dilakukan
Pemakalah dalam penulisan makalah, yaitu: How to Read and Understand History
(Cara Membaca dan Memahami Sejarah). Sehingga tidak semua essey yang
terdapat dalam judul diatas akan disampaikan oleh Penulis.
“My subject is history as a pleasure, as an agreeable and
profitable way of spending such leisure
as an exacting word may permit. I am not a professional historian, but I have
read much history as an amateur”.[1]
Dalam essay ini Russell langsung mengatakan kepada kita bahwa ia hanya
melihat sejarah “sebagai suatu kesenangan”, sebagai cara yang menyenangkan untuk melewatkan waktu
luang seseorang dan pendekatan ini telah
banyak ia dapatkan dengan banyak membaca sejarah sebagai suatu “amatir”.
Selain essey: Cara Membaca dan
Memahami Sejarah, Penulis juga mengambil buku pendukung lainnya : Sejarah
Filsafat Barat yang judul aslinya adalah: A History of Western
Philosophy yang diterbitkan pada tahun 1946.
Apa dan bagaimana selanjutnya
pendapat Bertrand Russell dalam memahami sejarah barangkali akan lebih jelas
pada pembahasan-pembahasan selanjutnya.
Namun ada baiknya terlebih dahulu kita mengenal tentang riwayat hidup Bertrand Russell
B.
RIWAYAT HIDUP BERTRAND RUSSELL
a. Sejarah Hidupnya
Bertrand Russell (1872-1970) dilahirkan dalam suatu keluarga
bangsawan yang terkemuka, Lord John
Russell, yang pernah menjadi perdana menteri Inggris.[2] Pada
usia umur 2 dan 4 tahun berturut-turut ia kehilangan ibu dan ayahnya. Dia
dibesarkan dirumah orang tua ayahnya.[3]
Bertrand sendiri mewarisi gelar Earl yang cukup terpandang dalam
keluarga bangsawan Inggris, tetapi jarang dipakainya. Pada masa mudanya ia
menunjukkan kepintaran yang luar biasa dalam matematika. Keterlibatannya yang
bersifat sementara dengan Hegelianisme tentu telah bertentangan dengan instik dan kemampuan dasarnya ini. Filsafat Mc
Taggart dan Bradley tidak ada gunanya bagi ketetapan dan keakuratan matematika
dan sains yang telah menjadi bagian dari keahlian dan kepribadiannya.[4]
Simon dan Schuster menyatakan, nama
lebih lengkap Bertrand Russel adalah Bertrand Athur William Russell, ia pernah
dipenjara selama 4 bulan pada saat
terjadinya perang dunia I. Di sini ia
menulis karyanya dalam bidang Matematika bersama Alfred Whitehead. Ia
juga mendirikan suatu sekolah untuk anak-anak bersama istrinya dari tahun
1927-1932. Ia juga pernah meraih Nobel Sastra tahun 1950 dan juga aktip menyampaikan kecaman dan anti test nuklir. [5]
Bertrand Russell adalah seorang pribadi
yang sangat cemerlang di dunia filsafat kontemporer. Tidak ada
sesuatu yang asing bagi dia, dia telah memberi sumbangan pada semua bidang
dengan berbagai tiorinya yang terang dan kaya. Sumbangan yang terpenting telah
diberikan dalam disiplin yang sangat teknis, terutama dalam logika matematika
dan sumbangannya bagi logika simbolis, namun lama sebelum ia melakukan hal itu,
dengan semangat masa muda, mengkaji bagian utama persoalan filsafati dan sosial
jamannya. Sikapnya yang anti perang (pasifisme) mengantarkan ke dalam penjara
selama Perang Dunia Pertama, dan tulisan mengenai perceraian, masalah seksual,
hubungan internasional dan berbagai topik politik dan sosial abad ini yang
menjengkelkan lainnya, membuat dia harus menghadapi kesulitan dan kontroversi
yang senantiasa dia hadapi dengan ironi yang halus. Dia adalah filosof yang paling produktif, dan gayanya
yang jelas dan tangkas membuatnya sangat populer.[6]
Kita sudah mendengar bahwa George
Moore termasuk sahabatnya. Selama hidupnya yang amat panjang, ia menulis banyak
sekali (71 buku dan brosur) tentang
berbagai-bagai pokok, antara lain filsafat, masalah-masalah moral pendidikan,
sejarah, agama, dan politik. Pada tahun 1950 ia memperoleh Nobel bagian sastra.
Namanya menjadi mashur di seluruh dunia terutama karena pendapat-pendapatnya
yang nonkonformistis tentang moral dan politik. Dari sudut ilmiah jasanya
terbesar terdapat di bidang logika matematis. Antara tahun 1911 dan 1915
Russell mengajar di Cambridge.
Pada tahun 1916 ia diberhentikan sebagai dosen sesudah ia dihukum dalam suatu
perkara pengadilan karena ia menolak wajib militer. Kemudian sampai ia
dipenjarakan sampai beberapa bulan, karena mempropagandakan pasifisme
(1918). Tetapi fasifisme ini tidak dianutnya tanpa syarat, waktu perang
dunia kedua ia berpendapat bahwa kejahatan-kejahatan nasional-sosialisme
merupakan alasan cukup kuat untuk mengadakan perlawanan bersenjata. Sesudah
keluar dari Universitas Cambridge ia tidak lagi menunaikan jabatan tetap
di Universitas. Tetapi sebagai dosen tamu, acapkali ia memberi kuliah atau
ceramah khususnya di Amerika Serikat. Gagasan-gagasannya di bidang
pendidikan dicoba diwujudkan oleh
Russell dan istrinya Dora dalam sebuah sekolah yang disusun menurut
prinsif-prinsif progresif. Dalam tahun 50-an ia memimpin aksi-aksi melawan
persenjataan nuklir. Ia menulis beberapa buku tentang permasalahan itu.[7]
b. Karya-Karya Bertrand Russell.
Banyak karya yang telah
dihasilkannya, antara lain karyanya yang paling
sukses adalah A History of Western Pholosophy {Sejarah Filsafat Barat),
terdiri dari 1110 halaman.
Beberapa judul bukunya: German
Social (1896), Folowed by An Essey on the Faundations of Geometry
(1897)[8],
(dua buku ini merupakan buku pertama yang dipublikasikannya), Democracy Philosophical
Esseyas (1910), The ABC of Relativity (1925), A History of
Western Phjlosophy (1946), Human Knowledge: Its Scope and Limits
(1948), dan The Autobiography of
Bertrand Russel (1967).[9]
Adapun karya yang lain, A Critikal Exposition in the Philosophy of Leibnitz
(1900), Principia Mathematica (three vols,1910-13), Our Knowlegdge of
the External World as a field for Scientific Method in Fhilosophy (1914), The
Practice and Theory of Bolshevism (1920), Why I am not a Cristian
(1927), Fower: A New Social Analysis (1938), Unpopular Essays
(1950), Human Society in Ethics and Politics (1954), the Wisdom of
the West (1959) Ada karya
Russel yang lain tentang sejarah pendek,
Satan in the Suburbs (1953), dan Nightmares of Eminent Person
(1954).[10]
Selain judul-judul buku di atas masih
banyak terdapat essey dan judul karangan-karangan yang lain, diantaranya
yang akan dibahas Pemakalah, yaitu: Bertand Russell: Understanding History,
(New york: Philosoppycal Library, 1957).
Adapun daftar isi dari buku ini adalah
sebagai berikut:
Table of content (Daftar
isi)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pada akhir hidupnya ia menerbitkan
sebuah buku tentang kejahatan-kejahatan perang yang menurut ia dilakukan oleh
tentara Amerika di Vietnam. Dan ia mendirikan Pengadilan Internasional untuk
mengadili kejahatan-kejahatan perang, yang menuduh Presiden Johnson, terlibat
dalam kejahatan tersebut.
5
Salah satu anggota terkemuka Russell adalah
filsuf Prancis Jean-Paul Sartre. Ia juga menulis otobiografinya, Autobiography,
London, 3
jilid, 1967, 1968, 1969. Tahun 1970 ia meninggal dunia dalam usia 98 tahun.[11]
C. BERTRAND RUSSELL: MEMAHAMI SEJARAH
a. Sejarah dan Moralitas
Bertrand Russell seorang filsafat Inggris, menyatakan bahwa
sejarah menunjukkan manusia tidak pernah membuat kemajuan, melainkan hanya
kemudahan. Maksudnya, kemajuan-kemajuan teknologi yang dicapai manusia
dalam berbagai bidang hanya membuat hidup manusia relatif lebih mudah, namun
tidak pernah membuat manusia menjadi lebih maju secara moral. Tidaklah
berlebihan pernyataan tersebut, mengingat masa hidupnya mengalami dua perang
besar (perang Dunia ke-1 dan ke-2) dan ia sendiri pernah dipenjarakan karena
sikap pasivismenya.
Apa yang disampaikan diatas bahwa
manusia tidak pernah membuat kemajuan, melainkan hanya kemudahan barangkali
perlu kita cermati kebenarannya sampai saat ini, karena memang benar adanya
bahwa penemuan yang merupakan suatu kemajuan muncul karena berawal dari
keinginan meringankan beban manusia. Sebagai contoh: dulu sebelum manusia
mengenal tulis baca, setiap kejadian hanya disampaikan secara turun menurun
secara lisan, tapi itu susah bagi mereka yang tidak memiliki hapalan yang kuat.
Maka mulailah manusi berupaya untuk tidak senantiasa mengingat, mulailah berfikir
bagaimana cara mudah untuk itu. Akhirnya
ditemukanlah bentuk tulisan yang bisa
disimpan, sampai akhirnya berawal dari kemudahan-kemudahan untuk manusia,
sekarang kita telah banyak menemukan teknologi yang dengan mudah dan gampang
dengan mengerjakan sesuatu dengan hanya menekan tombol. Akan tetapi meskipun
itu merupakan kemudahan menurut Russell moral manusia tidak pernah maju,
agamapun tidak ada artinya bagi Russell.
Manusia senantiasa ingin menundukkan manusia lain dengan jalan kekuasaannya
sehinggga Russell tak menyatakan dirinya
beriman. Apalagi Russell melihat
terjadinya perang dunia I dan II sebagai suatu
yang bertentangan dengan nilai-nilai kasih sayang.
Meskipun Russell tak menyatakan
dirinya beriman, namun komitmennya terhadap cinta perdamaian, keadilan
universal telah membuatnya menjadi orang yang lebih memilih jalan “kasih sayang
terhadap manusia, untuk melepaskan diri dari kesia-siaan mencari Tuhan”. Seseorang sosiologi terkemuka yang banyak
menulis tentang agama dan industrialisme, Max Weber, secara tegas
menggambarkannya sebagai “laki-laki kalem yang religius”.[12]
Sebagai seorang sejarawan, Russell
berupaya mengaitkan antara agama dan perkembangan peradaban. Jika yang terjadi
adalah yang sebaliknya, ia pun tak segan untuk mencerca peran historis agama.
Meski menyatakan bahwa agama sedikit memiliki peran membangun peradaban,
Russell secara umum menyatakan bahwa agama Barat adalah mata air intoleransi
yang tak ada habisnya, sumber eksklusivisme, nasionalisme sempit, keangkuhan
moral dan imprealisme budaya yang sulit untuk dicarikan antidotnya. Meski
demikian, Russell secara berimbang juga menyebutkan bahwa Protestan memiliki
sumbangan yang penting dengan menepikan otoritas. [13]
Namun, dalam beberapa refleksinya
tentang sejarah agama, Russell membuktikan bahwa dirinya bukanlah sosok yang
membabi buta dalam membenci praktik historis agama. Russell hanya menolak
unsur-unsur agama yang tidak sejalan dengan kemajuan sains, filsafat, peradaban
dan kemanusiaan. Sedang agama dalam pengertian normatif, yaitu sebagai
inspirasi nilai-nilai kemanusiaan, cinta kasih dan keadilan, Russell tidak
pernah menggugat dan menolaknya.
Sebagai sejarawan, Russell berupaya
mengaitkan antara agama dan perkembangan peradaban. Jika ini terjadi adalah
sebaliknya, ia pun tak segan untuk mencerca peran historis agama. Meski
menyatakan bahwa agama sedikit memiliki peran membangun peradaban, Russell
secara umum menyatakan bahwa agama di Barat adalah mata air intoleransi yang
tak ada habisnya, sumber eksklusivisme, nasionalisme sempit, keangkuhan moral
dan imprealisme budaya yang sulit untuk dicarikan antidotnya. Meski demikian,
Russell secara berimbang juga menyebutkan bahwa Protestantisme memiliki
sumbangan yang penting dengan menepikan otoritas. Russell juga memuji
Yudadisme sebagai agama yang memperkenalkan kedermawanan tanpa pamrih dan cinta
persaudaraan. Ia juga menyebutkan intelektual-intelektual Muslim awal sebagai
intelektual ensiklopedis yang tertarik sebagian besar bidang ilmu alam dan
filsafat. Peradaban Muslim awal Byzantium
juga dipujinya sebagai penjaga peradaban dan pengetahuan yang vital.
Sebagai seorang yang teguh di garis
agnotisme, Russell menolak asumsi umum dalam moralitas Kantian, dimana
kepercayaan terhadap Tuhan dan hari pembalasan dianggap sebagai pembangkit
moralitas dan peradaban yang tertinggi. Agnotisisme Russell menolak segala
bentuk otoritas hukum agama. Ia percaya bahwa manusia mestinya memikirkan
tingkah laku yang berguna bagi dirinya sendiri. Doktrin tentang dosa juga
dianggapnya tak berguna dan berbahaya, sebab konsep tentang dosa membuat
manusia secara semena-mena menghukum orang lain yang dianggap berdosa.
b. Pembagian Sejarah Menurut Russell.
Russell menyatakan bahwa membaca
sejarah sebagai suatu kesenangan, sebagai cara untuk melewatkan waktu luang. Ia
sendiri meskipun bukan guru besar sejarawan, tetapi telah banyak membaca buku
sejarah seperti layaknya seorang
sejarawan, dengan tujuan bisa mengambil
manfaat dari sejarah itu, meski tidak mesti menjadi seorang ahli sejarah.
Tujuan Russell hanya mencoba untuk katakan apa yang ia peroleh dari
sejarah. Maka jika sejarah bukan
spesialisasi atau karir kita tidak ada alasan untuk berhenti membaca
sejarah untuk menemukan banyak manfaat di dalamnya, terkecuali menemukan
kenikmatan dan kesenangan yang lain. [14]
Dalam hal ini terlihat bahwa Russell
mempelajari sejarah tampa beban sehingga tidak harus memperoleh
sesuatu dari yang ia pelajari. Nampaknya ia santai-santai saja dengan sejarah.
Hal ini berkaitan dengan spesialisasi
keahliannnya dalam bidang matematika dan sains yang nampaknya merupakan sesuatu
yang harus ditekuni lebih serius dan yang memiliki jawaban pasti apabila telah
mempelajarinya. Namun demikian Russell juga membagi sejarah kepada dua hal.
Menurut Russell sejarah dibagi ke dalam dua bagian, sejarah besar dan
sejarah kecil [15],
yaitu:
- Sejarah Makro cosmos, berisi pemahaman bagaimana dunia ini dikembangkan.
- Sejarah Mikro cosmos, berisi pemahaman tentang sifat manusia.
Kedua
sejarah ini menurut Russell harus diajarkan secara bersamaan dari awal. Metode
awal yang digunakan harus sebagian besar
dengan gambar hidup ketika menjelaskannya. Jadi untuk tahap awal tidak dimulai
dari membaca tentang sejarah tetapi dengan audio visual seperti film sejarah.
Pemahaman sejarah seperti ini sangat tepat diberikan khususnya pada anak-anak
yang masih muda, mereka akan lebih mudah
memahami ketimbang orang dewasa yang telah dibebani oleh bermacam-macam
permasalahan.
Dalam sejarah Makro cosmos Russell memberikan gambaran tentang bagaimana matahari dan planet-planetnya,
proses kejadian bumi, gempa bumi, laut dan banjir besar, hujan panas. Kemudian
berangsur-angsur muncul format hidup yang termasuk di dalamnya muncul jenis
tumbuhan pakis, kemudian hewan lebah, ikan aneh, binatang melata yang buas ,
yang saling membunuh, kemudian muncul burung-burung canggung yang masih sulit
terbang, binatang menyusui yang pada mulanya kecil dan berangsur-angsur jadi
membesar. Kemudian mulai muncul jenis Pithecanthropus Erectus dan lain-lain
dari awal manusia. Kemudian disusul penemuan-penemuan baru oleh manusia,
seperti ditemukannya api yang digunakan
sebagai penerang di tempat kehidupan mereka di dalam gua dan guna berlindung
dari binatang buas dan akhirnya secara berangsur-angsur menemukan senjata, yang kian hari kehidupan tersebut semakin menuju pada kehidupan yang kian sempurna. Menurut Russell
itu akibat kecerdasan manusia bukan kekuatan dari ciptaan Tuhan. Sampai nanti
munculnya peradaban manusia yang diawali dari sekitar Sungai Nil
dan Babilonia serta Mesir.
Selain
itu Russell juga membagi ada “tiga besar
usia kemajuan di dunia”, yaitu:
1.
Perkembangan
peradaban di Timur (Mesir, Babilonia)
2.
Perkembangan
peradaban di Yunani (dari Homer ke
Arcimedes)
3.
Perkembangan
peradaban dari abad ke-15 sampai dengan sekarang ini.[16]
Pada masa perkembangan peradaban di Timur dicontohkan bahwa para raja memiliki
kekuasaan yang kuat dan istilah negara telah mulai muncul, ketika itu
bangunan-bangunan telah mulai banyak. Para
raja dan dewa sangat dihormati. Kemudian peradapan kian maju, seni menulis
telah ditemukan, demikian pula dasar-dasar matematika dan seni. Demikian juga
peradaban di Timur telah mengetahui tentang perdamaian dan peperangan.
Selanjutnya setelah beribu-ribu tahun kemudian
muncullah peradaban Yunani, masa ini ditandai dari Homer sampai terbunuhnya
Arcimedes di tangan seorang Prajurit
Roma. Ciri khusus peradaban ini antara lain, kekuasaan para raja pada masa
Babilonia berganti dengan sistem Demokrasi.
Peradaban di Timur dan di Yunani masing-masing
memiliki pase-pase tertentu, maka ketika abad ke-15 sampai saat ini peradaban
terus mengalami perkembangan yang terus menerus berlanjut.
Menurut Russell, di antara semua sejarah, tidak
ada yang begitu mencengangkan atau sulit diterangkan selain lahirnya peradaban
di Yunani secara mendadak. Memang banyak unsur peradaban yang telah ada ribuan
tahun di Mesir dan Mesopotamia, dan yang
kemudian menyebar ke negeri-negeri sekitarnya. Namun unsur-unsur tertentu belum
utuh sampai kemudian bangsa Yunanilah yang menyempurnakannya. Yang mereka capai
dalam bidang seni dan sastra sudah lazim diketahui, namun yang mereka lakukan
dalam bidang yang murni intelektual bahkan lebih luar biasa. Mereka menemukan
matematika, ilmu pengetahuan, dan filsafat, mereka yang pertama kali menulis
sejarah (history) yang berbeda dari sekedar tarikh (annals),
mereka melakukan spekulasi bebas tentang hakikat dunia dan tujuan hidup,
tanpa terbelenggu oleh paham-paham kolot yang diwarisi. Peristiwa itu amat
mengherankan sehingga sampai saat ini pun, banyak orang yang puas dengan
terbengong-bengong saja dan membicarakan kejeniusan bangsa Yunani itu
berdasarkan mistik. Akan tetapi tidaklah mustahil untuk memahami perkembangan
di Yunani itu secara ilmiah, dan memang itulah yang terpenting.[17]
Dalam bukunya
“Sejarah Filsafat Barat”, Russell mencoba mengkaitkan sejarah
filsafat dengan kondisi sosio politik zaman kuno hingga sekarang ini. Russell
mencoba membahas sosok para filosof yang mempunyai kontribusi besar dalam
peradaban manusia dan merinci ide-ide dasar, pemikiran-pemikiran, pengaruhnya
terhadap masyarakat dan filosop berikutnya. Russell membagi tiga bagian besar
filsafat Barat dalam bukunya Sejarah Filsafat Barat, yaitu:
1.
Filsafat
Kuno: Zaman Pra-Sokrates, Sokrates-Plato-Aristoteles, Filsafat Kuno Pasca
Aristoteles.
2.
Filsafat
Katolik: Para Bapa, Para filosof Abad
Pertengahan.
3.
Filsafat
Modern: Dari Renaisans sampai Hume.[18]
Russell menyatakan bahwa filsafat Katholik adalah filsafat yang
mendominasi pemikiran Eropa sejak Agustinus hingga Renesance. Yang paling
menonjol di antaranya adalah kekuasaan Gereja. Gereja membawa
keyakinan-keyakinan filosofis menuju hubungan yang lebih erat dengan
keadaan-keadaan sosial dan politik dari pada yang pernah terjadi sebelumnya
atau sejak priode pertengahan, yang bisa kita hitung sejak kira-kira tahun 400
M sampai kira-kira tahun 1400 M. Filsafat pun ditulis berdasarkan sudut pandang
Gereja.[19]
Priode
sejarah yang lazim disebut “modren” mempunyai banyak perbedaan pandangan
tentang jiwa dengan priode pertengahan. Ada
dua hal terpenting yang menandai sejarah modren, yakni runtuhnya otoritas
gereja dan menguatnya otoritas sains. Kebudayaan modern kurang bernuansa
gerejawi. Negara-negara semakin menggantikan Gereja sebagai otoritas politik
yang mengontrol kebudayaan. Mula-mula, kekuasaan bangsa-bangsa utamanya berada
di tangan raja, kemudian sebagaimana di Yunani kuno, raja-raja secara perlahan
digantikan oleh demokrasi atau para tiran.[20]
Russell juga nampaknya mengutamakan jasa besar orang-orang jenius
tentang sejarah. Bahwa orang-orang jenius inilah yang memulai awal sejarah awal
sehingga menjadi berkembang menjadi besar (kredit kemajuan). Selain itu sejarah
disetiap tempat akan berbeda-beda dengan tempat dan keadaan suatu daerah. Ini
terbukti dari suku Inca dan Maya, meskipun mereka tidak menemukan roda karena
telah ditemukan oleh yang lain berdasarkan kebutuhan daerah masing-masing tapi
mereka dapat menemukan penemuan yang lain oleh para orang-orang jenius yang
terdapat pada sukunya, terbukti mereka menemukan seni arsitektur yang tinggi,
bentuk penulisan dan lain-lain, ini sesuai dengan kebutuhan tertentu mereka
dalam suatu budaya. Mereka tetap baik-baik saja tampa
roda. Ia juga menyatakan bahwa kita akan tetap tinggal di abad ke-18,
karena beberapa ribu orang yang memiliki
kemampuan luar biasa tewas pada masa bayi. Maka jika orang-orang yang
masih hidup itulah yang akan menemukan
tiori-tiore baru dalam mengatasi masalah kedepan dalam upaya mempermudah jalan
kehidupan mereka sehari-hari. Sehingga orang-orang yang hidup itu menemukan
diri mereka dalam membangkitkan
kecerdasan mereka sehingga mendapatkan penemuan-penemuan baru dalam rangka
mencari kemudahan hidup mereka sehingga mengarah pada kemajuan, itu semua
karena orang-orang jenius. Russell nampaknya percaya pada tiori itu.[21]
Oleh
karena itu menurut Russell, merupakan kesalahan paling besar, kalau mengabaikan
kecerdasan dalam suatu kemajuan peradaban, seperti halnya kera dan manusia,
dalam lingkungan yang sama, memiliki metode yang berbeda dalam mengamankan
makanannya.
Dalam
pendapat yang lain juga disebutkan bahwa abad
kita dalam sejarah manusia sekarang
adalah abad dari dua manusia, Lenin dan Einstein. Lebih tepatnya jika
dikatakan, abad sekarang adalah abad Rakyat dan Ilmu Pengetahuan.
Lenin
tak sesaatpun pernah merasa khawatir tinggal sendiri dalam perjuangannya. Salah
satu tugas dalam perjuangannya justru menciptakan sahabat sebanyak-banyaknya dan
menghancurkan musuh-musuhnya, musuh rakyat adalah golongan kecil yang berkuasa
yang menggunakan kekuasaaannya untuk menggerogoti harga manusia dan
kemakmurannya.
Lenin
telah memberi kita pelajaran yang sangat berharga bagaimana mengabdi pada rakyat.
Di waktu lingkungan kekuasaan Sovyet tidak lebih dari sekitar Moskwa, ia telah
melihat dari depan Rakyat Sovyet yang menggunakan tenaga listrik sampai ke
desa-desa, karena tenaga listrik di desa-desa kaum tani menjadi salah satu
syarat terpenting bagi tiap kemajuan
peradapan dan kebudayaan. Akhirnya dengan listrik tenaga manusia mendapatkan
bantuan yang tak terkirakan dalam usaha produksi.
Di akhir essey dengan judul Cara
Membaca dan Memahami Sejarah, yang terdapat
pada buku Understanding History, Russell menyatakan bahwa: hidup memang harus berbuat, tapi tidak
semua perbuatan adalah baik. Namun yang jelas sesuatu yang baik dan jahat itu
akan nampak pada zaman berikutnya melalui proses terjadinya penilaian terhadap sejarah itu sendiri oleh penemu-penemu sejarah yang baru. Sejarah
akan diperbesar jika pemikiran dan perasaan yang dibesarkan oleh sejarah maka
dapat menjadi pemancar, dan itu yang akan dinilai oleh penemu sejarah-sejarah
yang baru kearah menuju yang lebih baik
lagi.[22]
c.
Kritik Russell Terhadap Hegel.
Golongan penentang ide-ide Hegel antara
lain Russell dan G.E. Moore. Di akhir abad ke-19 ketika sebagian filsuf
menyerang habis-habisan ide-ide Hegel, ada golongan-golongan yang berusaha
membangkitkan kembali minat terhadap Hegel. Adapun di antara mereka yaitu
G.R.G. Mure, F.H. Bradleey, William Wallace, R.G. Colling Wood, T.X. Knox.[23]
Tapi yang jelas Russel menentang
pendapat Hegel antara lain yang menyatakan bahwa
Hegel tidak pernah lepas dari ide
tentang “Pikiran” atau metafisika. Meski demikian, ide-ide metafisika
tersebut dirangkai sedemikian rupa agar pas dengan dimensi sejarah sebuah
bangsa. Menurut Hegel sejarah dunia merupakan perkembangan kesadaran akan
kebebasan bagian dari realitas pikiran.[24] Akhirnya
mengarah pada kondisi di mana semua manusia akan sama-sama dihormati dan
hak-hak mereka diakui.
Akan tetapi nampaknya Russell tidak
menyetujuinya hal tersebut karena disisi lain Russell masih melihat adanya
perbedaan zender diantara manusia. Russell juga tidak akan setuju dengan
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, karena ia lebih condong dengan
orang-orang dari generasi sebelumnya, termasuk juga pada kecendrungan terhadap
komunis. Sementara Hegel lebih cendrung kepada liberalisme.
Russell juga masih percaya bahwa
perilaku perempuan harus “dibatasi oleh pertimbangan kehati-hatian”.
Karena perempuan yang bebas untuk melakukan apa yang mereka suka, yaitu wanita
yang telah menjadi penguasa biasanya telah menghilangkan hak keluarganya terutama
anak dan suaminya. Oleh karena itu menurut Russell kita harus bersyukur dengan
adanya pengekangan sosial.
Di samping itu, Bertrand Russell juga
mengkritik silogisme Aristoteles karena
silogisme tidak membawa hal yang baru. Lagi pula silogisme lebih mementingkan
urutan proposisi yag sah tanpa memperhatikan isinya. Russell menandaskan bahwa
logika formalnya valid, kendati kandungannya tidak bisa dibenarkan.[25]
Jelas dari beberapa uraian diatas
Russell adalah orang yang sangat mengagungkan kecerdasan, logiga lebih penting baginya. Baginya sejarah muncul
karena orang-orang yang cerdas. Orang-orang yang mengabaikan kecerdasan
menurutnya adalah merupakan suatu kesalahan
besar karena baginya kecerdasan muncul bukan dari tuhan akan tetapi
karena dorongan ingin memudahkan kehidupan ini.
d. Fhoto Bertrand
Russell
BERTRAND
RUSSELL (1872-1970)
Gambar dikutip
dari:
Judul
buku: Bertrand Russell, Kekuasaan: Sebuah Analisa Sosial Baru, Judul
asli: Power: A New Social Analysis, Penerjemah: Hasan Basri, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 1988.
16
D.
KESIMPULAN
Nama
lebih lengkap Bertrand Russel adalah Bertrand Athur William Russell (1872-1970).
Ia seorang tokoh yang sangat produktip dalam menulis buku. Ia membahas tentang
berbagai-macam permasalahan, mulai dari filsafat, pendidikan, masalah moral,
agama, sejarah dan politik bahkan ia juga ahli dalam bidang matematika dan
sains.
Menurutnya ia hanya melihat sejarah
“sebagai suatu kesenangan”, sebagai cara
yang menyenangkan untuk melewatkan waktu luang seseorang dan pendekatan
ini telah banyak ia dapatkan dengan
banyak membaca sejarah sebagai suatu “amatir”.
Selain itu ia juga menyatakan bahwa
sejarah menunjukkan manusia tidak pernah membuat kemajuan, melainkan kemudahan.
Maksudnya, kemajuan-kemajuan teknologi yang dicapai manusia dalam berbagai
bidang hanya membuat hidup manusia relatif lebih mudah, namun tidak pernah
membuat manusia menjadi lebih maju secara moral.
Russel juga membagi sejarah ke dalam dua
bagian, sejarah besar dan sejarah kecil, yaitu:
1.
Sejarah besar, berisi pemahaman bagaimana dunia ini
dikembangkan
2.
Sejarah
kecil, berisi pemahaman tentang sifat manusia.
Russell
juga membagi ada “tiga besar kemajuan di
dunia”, yaitu:
1.
Perkembangan peradaban di Timur (Mesir, Babilonia)
2.
Perkembangan kebudayaan Yunani (dari Homer ke Arcimedes)
3. Dari abad ke-15 sampai dengan sekarang ini.
Russell
juga mengkeritik pendapat Hegel mengenai makna kebebasan, Russell lebih condong
kepada kaum sosialis. Selain itu Russell juga tokoh yang mengagungkan
kecerdasan manusia. Kecerdasan bukan
datang dari Tuhan tapi dari upaya manusia dalam menemukan kemudahan-kemudahan
dalam hidup.
17
BIBLIOGRAFI
Bertens,
K. Filsafat Barat Abad XX
Inggris-Jerman, Jakarta:
PT Gramedia, 1990
Frondizi,
Risieri. Filsafat Nilai, terj. Cuk Ananta Wijaya, Yokyakarta: Pustaka
Pelajar, 2001.
Kahiry,
H. Machmud, HM. Mampukah Rasio Mengenal Tuhan, Surabaya: Bina Ilmu. 1986.
Lubis,
Nur Ahmad Fadhil. Pengantar Filsafat
Umum, Medan: IAIN Press, 2001.
Russell,
Bertrand. Kekuasaan: Sebuah Analisa Sosial Baru, Judul asli: Power:
A New Social Analysis, Penerjemah: Hasan Basri, Jakarta:Yayasan
Obor Indonesia,
1988
----------------------.
Sejarah Filsafat Barat (History
of Western Philosophy), Penerjemah:
Sigit Jatmiko, Agung Prihantoro, dll, Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
-----------------------.
Understanding History: And Other Essays, New York: Philosoppycal Library, 1957.
-----------------------.
Why I am Not a Chistian, New York: A Touchstone Book Published by Simon and
schuster, 1957.
Stapleton,
Michail, The Cambridge Guide to English
Literature, Cambridge:
University Press, 1983.
Warrington Marnie
Hughes. 50 Tokoh Penting dalam Sejarah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2008.
[1] Bertrend Russell, Understanding History:
And Other Essays, (New York: Philosoppycal
Library, 1957), h. 9 / Google
Internet, Bertrand Russel: Understanding History, tgl: 5 Nopember 2009,
jam: 17. 05 Wib.
1
[6] Risieri
Frondizi, Pengantar Filsafat Nilai, terj. Cuk Ananta Wijaya,
(Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), h. 83-84
3
Slot Machines Near You - Hollywood Casino at Charles - JTM Hub
BalasHapusFind out more about Slot Machines 강릉 출장샵 near You at Hollywood Casino at Charles Town 광주 출장마사지 Races, 논산 출장마사지 Inc. in Hollywood, 김천 출장샵 United States and other places to go. 영천 출장마사지