Tarbiyah 'ala Dawam
Sabtu, 03 Agustus 2019
Senin, 24 September 2018
POLEMIK IMAM AL-GHAZALI DAN IBNU RUSYD TENTANG METAFISIKA DAN KAUSALITAS
A.
PENDAHULUAN
Imam
al-Ghazali (1058-111 M) dikenal sebagai ulama yang banyak mengkritik pendapat
para filosof pendahulunya, seperti Aristoteles (382-322 SM), Al-Farabi (874-999
M), Ibn Sina (980-1037) dan lain-lain. Adapun pendapat mereka yang ia kritik
adalah 20 masalah metafisika. Tiga diantaranya Al-Ghazali mengatakan bahwa filsafat
mereka membawa kepada kekufuran yaitu :
1.
Bahwa aliran alam tidak bermula
(qadim).
2.
Bahwa Tuhan tidak mengetahui
perincian segala sesuatu (juz’iyat)
yang terjadi
di alam.
3.
Pengingkaran terhadap kebangkitan
jasmani (hasyr al-jasad) di akhirat.1
Sedang masalah
metafisika yang lainnya Al-Ghazali mengidentifikasikan mereka dengan
Mu’tazilah.
Sebagai
pembelaan atas kaum filosof terhadap serangan-serangan Al-Ghazali, Ibn Rusyd
(1126-1198 M) menulis buku yang berjudul “Tahafut al-Tahafut” (kekacauan
diatas kekacauan), sebagai bantahan dan jawaban terhadap buku Al-Ghazali yang
berjudul “Tahafut al-Falasifah” (kekacauan pemikiran filosof-filosof).
Minggu, 23 September 2018
TRANSMISI FILSAFAT YUNANI KE DUNIA ISLAM
1. Pengertian Filsafat
Secara
etimologis, filsafat berasal dari kata
philo yang berarti kebenaran, ilmu dan hikmah. Filsafat juga
berarti mencari hakekat sesuatu, berusaha menautkan sebab dan akibat serta
berusaha menafsirkan pengalaman-pengalaman manusia[1]. secara terminology,
filsafat didefenisikan sebagai pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi
mengenai sebab-sebab, asas-asas, hukum, dan sebagainya trehadap segala yang ada
di alam semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu.[2] dalam defenisi yang lebih
umum dikatakan bahwa, filsafat adalah berfikir secara mendalam, sistematik,
radikal dan universal dalam rangka mencari kebenaran, inti, hikmah, atau
hakekat mehgenaTsegala sesuatu yang ada[3].
ISLAM DI ERA PERTENGAHAN ORDE BARU ( KEBANGKITAN ISLAM )
A. Pendahuluan
Era 70-an sampai pertengahan 80-an, Soeharto memiliki hubungan
yang tidak serasi dengan gerakan Islam. Hal itu bisa dilihat dari beberapa
sisi, yaitu: Pertama, ia seorang militer yang biasa didoktrin nilai-nilai
nasionalisme; Kedua, ia berasal dari keluarga awam ilmu agama dari Gunung
Kidul; Ketiga, ini yang paling mendasar, orang-orang berpengaruh yang ada di
sekitarnya rata-rata dari kalangan anti Islam (Islam phobia), seperti CSIS, LB.
Moerdani, Soedomo (waktu masih non Muslim), Frans Seda, JB. Soemarlin, Radius
Prawiro, dan sebagainya. Sikap pemimpin sangat dipengaruhi para pembisik di
sekitarnya. Hal itu sangat jelas terlihat di era Abdurrahman Wahid. ia
dijatuhkan karena skandal Buloggate dan Bruneigate. Salah satu pembisiknya
adalah Soewondo, seorang tukang pijit.
Selasa, 23 Februari 2016
Islam the Peacefull Relegion
Islam
the Peacefull Relegion
(An
Essays to Answer the Accusation of Violance)
Conceptually,
The main doctrine in Islam is stressing For peace tought. Islam it'self mean peaceful, secure, safe and surrender to
the god as indicated in every last mentioned of ritual prayer. It mean that the
Moslem have an obligation to uphold the safety and peacefully to whole of human
being. It also a symbol that the last estuary of Islamic teaching is peace. But
in the Islamic history, the concept is not running as well as the reality. The
trace of Islamic history pointed to the
contrary.
BERTRAND RUSSELL: Understanding History
A. PENDAHULUAN
Bertrand Russell adalah seorang tokoh
yang sangat produktip dalam menulis buku. Ia membahas tentang berbagai-macam
permasalahan, mulai dari filsafat, pendidikan, masalah moral, agama, sejarah
dan politik bahkan ia juga ahli dalam bidang matematika dan sains.
Buku Understanding History
yang akan dikaji penulis, memiliki tesk aslinya
sampai dengan halaman 122, akan tetapi banyak uraian-uraian materi lain
didalamnya dan secara kebetulan salah satu
judul tersebut berkaitan dengan materi Penulis, Understanding History
yang diambil dari salah satu essey yang ada, yaitu: Cara Membaca dan Memahami
Sejarah. Yang terdiri dari 58 halaman.
Sebenarnya essey: Cara Membaca dan
Memahami Sejarah yang aslinya ini, ditulis pada tahun 1943. Kemudian
dicopi dan dicetak ulang kembali oleh Philosophical Library.
Buku ini merupakan kumpulan dari
beberapa essay karya Betrand
Russell, dari judul inilah salah satu
judul pendekatan yang dilakukan
Pemakalah dalam penulisan makalah, yaitu: How to Read and Understand History
(Cara Membaca dan Memahami Sejarah). Sehingga tidak semua essey yang
terdapat dalam judul diatas akan disampaikan oleh Penulis.
PEMBAGIAN HADIS DARI SUDUT KWANTITAS PERIWAYATNYA (JUMLAH PERAWINYA)
A.
PENDAHULUAN
Sebagai sumber ajaran Islam kedua
setelah Alquran, keberadaan Hadis di samping telah mewarnai masyarakat dalam
berbagai bidang kehidupan, juga telah menjadi bahan kajian yang menarik dan
tiada henti-hentinya. Kajian terhadap Hadis baik dari segi keotentikkannya,
kandungan makna dan ajaran yang terdapat di dalamnya, macam-macam tingkatannya,
maupun fungsinya dalam menjelaskan kandungan Alquran dan lain sebagainya telah
banyak dilakukan para ahli di bidangnya.
P enulisan Hadis ketika Rasul masih hidup mempunyai dua pendapat berupa
larangan dan perintah penulisan. Namun tidaklah
menjadi masalah pokok, hal penting terjadi ketika beliau telah wafat.
Selain itu ketika Rasul masih hidup, jika ada permasalahan yang kurang
dipahamai para sahabat, maka mereka bisa menanyakan langsung kepada Rasul.
Sehingga selagi Rasul hidup penulisan Hadis dikalangan sahabat ada yang terus
berjalan, namun sahabat lebih mengutamakan hapalan mereka.
Menurut Ajjaj al-Khathib meskipun
Rasul ada melarang sahabat untuk mencatat Hadis namun larangan tersebut
bukanlah tidak menulis seluruh Hadis beliau sama sekali. Karena larangan yang
dimaksud adalah larangan menulis Hadis di marjin-marjin lembaran Alquran,
karena dikhawatirkan tercampur dengan penulisan ayat-ayat Alquran. Karena
ketika itu Alquran juga masih dalam tahap penulisan. Hal Ini disampaikan Rasul
agar penulisan Alquran benar-benar murni merupakan wahyu dari Allah tidak tercampur dengan hal-hal
lain.
Langganan:
Postingan (Atom)