Kamis, 27 Maret 2014

KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI NUSANTARA (Kerajaan Islam di Luar Pulau Jawa)

A. Pendahuluan
    Sejarah bukan sekedar masalah kepastian yang dapat dibuktikan dengan sumber-sumber yang jelas, melainkan juga masalah fairness atau kewajaran, yang didasarkan pada penafsiran terhadap sumber-sumber yang ada. Begitu pula dengan penyebaran Islam ke berbagai daerah di Nusantara yang masih mengandung berbagi perbedaan pendapat dikalangan para sejarawan. Namun yang jelas penyebaran Islam di Nusantara tidaklah berlangsung secara bersamaan, mengingat karena cukup luasnya daerah yang ada di Nusantara. Para pedagang Muslim yang berdagang telah sampai ke Nusantara dari berbagai daerah di luar Nusantara seperti Arab, Persia, India dll. Dari para pedagang inilah baru berkembang Islam di Nusantara dengan berbagai jalur yang ada seperti perkawinan, pendidikan, tasawuf, kesenian serta politik dan kekuasaan.

DINASTI GHURIYAH

1. Pendahuluan
    Membicarakan Dinasti Ghuriyah berarti membicarakan yang berkaitan dengan bagaimana masuknya Islam di India. Riwayat Islam di Negeri Hindustan ini terbilang amat panjang. Ada banyak versi tentang masuknya Islam ke India. Meski begitu, datangnya agama Islam ke anak Benua India ini bisa diklasifikasikan dalam empat periode, yaitu periode Nabi Muhammad Saw, periode Khulafaur Rasyidin dan Dinasti Umayyah, Periode Dinasti Ghaznah serta Periode Dinasti Ghuriyah.

TIGA ALIRAN PENULISAN SEJARAH MASA AWAL ISLAM (ALIRAN YAMAN)

1. Pendahuluan
Historiografi muncul dari kesadaran sejarah, yang dalam ilmu sejarah disebut dengan historisitas, adalah gambaran tingkat kesadaran suatu kelompok masyarakat terhadap arti penting masa lalu. Gambaran ini akan terlihat dari cara memandang masa lalu itu sebagai suatu hal yang penting untuk diungkapkan secara benar. Berbagai kepentingan dapat saja memboncengi pengungkapan masa lalu itu, seperti untuk kepentingan politik dalam menjaga legitimasi suatu golongan dalam masyarakat, mungkin untuk tujuan mengukuhkan keberadaan suatu ideologi atau kepercayaan tertentu ataupun sekedar memperoleh kenikmatan kenangan masa lalu.
Pengungkapan sejarah masa lalu (historiografi) dari suatu masyarakat sangat ditentukan oleh kesadaran sejarah yang mereka miliki, karena baik bentuk ataupun cara pengungkapannya, akan selalu merupakan ekspresi kultural dan pantulan keprihatinan sosial masyarakat yang menghasilkan sejarah itu sendiri.

HADIS PADA MASA RASUL DAN SAHABAT

1.    Cara Sahabat Menerima Hadis Pada Masa Nabi Muhamad Saw.
     Berbagai jenis hadis yang terhimpun di dalam kitab-kitab hadis. Yang kita lihat sekarang adalah berkat kegigihan dan kesungguhan para sahabat dalam menerima dan memelihara hadis pada masa dahulu.
Cara para sahabat menerima hadis pada masa Rasululah Saw berbeda dengan cara yang dilakukan oleh generasi setelah itu. Cara para sahabat menerima hadis di masa Nabi Muhammad Saw, yaitu dilakukan oleh sahabat yang dekat dengan beliau, seperti Khulafaurrasyidin, dimasa Nabi para sahabat mempunyai minat yang besar untuk memperoleh hadis dari pada Nabi Muhammad Saw. Oleh karena itu, mereka berusaha keras mengikuti Nabi Muhammad Saw agar perkataan, perbuatan atau taqrir beliau dapat mereka terima atau mereka lihat secara langsung.  Jika diantara para sahabat ada yang berhalangan, maka dicari sahabat yang lain untuk dapat mendengar dan melihat apa yang disampaikan. Ketika Nabi Muhammad Saw menyampaikan sesuatu hukum atau melakukan ibadah apapun jangan sampai tidak ada sahabat yang melihatnya.

MASA LALU: MENGETAHUI DAN MEMPRESENTASIKAN

Pendahuluan
Kesadaran sejarah, yang dalam ilmu sejarah disebut dengan historisitas, adalah gambaran tingkat kesadaran suatu kelompok masyarakat terhadap arti penting masa lalu. Gambaran ini akan terlihat dari cara memandang masa lalu itu sebagai suatu hal yang penting untuk diungkapkan secara benar. Berbagai kepentingan dapat saja memboncengi pengungkapan masa lalu itu, seperti untuk kepentingan politik dalam menjaga legitimasi suatu golongan dalam masyarakat, mungkin untuk tujuan mengukuhkan keberadaan suatu ideologi atau kepercayaan tertentu ataupun sekedar memperoleh kenikmatan kenangan masa lalu. Pengungkapan sejarah masa lalu (historiografi) dari suatu masyarakat sangat ditentukan oleh kesadaran sejarah yang mereka miliki, karena baik bentuk ataupun cara pengungkapannya, akan selalu merupakan ekspresi kultural dan pantulan keprihatinan sosial masyarakat yang menghasilkan sejarah itu sendiri.

THE TEACHER AND PROFESIONALISM

There are so many claimed from anyone who has profession as a teacher, in front of the class. Teacher has to be creative in arranging and teaching science that the transfer of science may be run according to the prevailing rule and to keep the students from being bored.  Finally, the students become more known, understand and then, they become persons who can master, develop and analyze the science.  However, they are not only required to merely  teach science, rather they have to  be skillful  as a keeper of moral that their students   never make shame, and even  if there  is a student who  makes a misconduct,  or makes a taboo, or failed to study  science,  it  is  the teachers that are frequently  considered to  fail and  neglect due to they  have  produced the students  without quality personality. Their science even is not adjusted to as expected.