Sabtu, 02 November 2013

PERKEMBANGAN ISLAM SEBAGAI KEKUATAN POLITIK PADA MASA UMAR BIN KHATAB

1.    Latar Belakang Umar Bin Khatab.
Ia memiliki nama lengkap Umar bin Khatab bin Nafiel bin Abdul Uzza, terlahir di Mekkah, dari bani Adi, salah satu rumpun suku quraisy. Orang tuanya bernama Khattab bin Nufail al-Mahzumi al-Quraisy dan Hantamah binti Hasyim. Umar memiliki  julukan yang diberikan oleh Muhammad yaitu al-Faruq yang berarti orang yang bisa memisahkan antara yang haq dan yang bathil.
Keluarga Umar tergolong keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis, yang pada masa itu merupakan sesuatu yang jarang. Umar juga dikenal karena fisiknya yang kuat, dimana ia menjadi juara gulat di Mekkah.
Sebelum Islam sebagaimana tradisi kaum jahiliyah Mekkah saat itu, Umar mengubur putrinya hidup-hidup. Sebagaimana yang ia katakan sendiri, “Aku menangis ketika menggali kubur  untuk putriku, dia maju dan kemudian menyisir janggutku”.
Mabuk-mabukan juga merupakan hal yang umum dikalangan kaum Quraisy. Beberapa catatan mengatakan bahwa pada masa pra islam, Umar suka meminum anggur. Setelah menjadi muslim, ia tidak menyentuh alkohol sama sekali. Tetapi, setelah masuk islam, belum diturunkan larangan meminum khamar (yang memabukkan secara tegas)

1.a. Umar Memeluk Islam
    Ketika ajakan memeluk Islam dideklarasikan oleh Nabi Muhamad saw, Umar memanggil posisi untuk membela agama tradsional kaum Quraish (menyembah berhala). Pada saat itu Umar adalah salah seorang yang sangat keras dalam melawan pesan Islam dan  sering melakukan penyiksaan terhadap pemeluknya.
    Dikatakan bahwa paa suatu saat, Umar berketetapan untuk membunuh Nabi Muhammad saw. Saat mencarinya, ia berpapasan dengan seorang muslim (Nua’aim bin Abdullah) yang kemudian memberi tahu bahwa saudara perempuannya juga telah memeluk agama Islam. Umar terkejut atas pemberitahuan ini dan pulang ke rumahnya.
    Di rumah Umar menjumpai bahwa saudaranya sedang membaca Quran (Surat Thoha), ia menjadi marah akan hal itu dan memukul saudaranya.
    Ketika melihat saudaranya berdarah oleh pukulannya ia menjadi iba dan kemudian meminta agar bacaan tersebut dapat ia lihat. Ia kemudian menjadi sangat terguncng oleh isi Quran dan kemudia seketika ia memeluk Islam pada hari itu juga.

1.b. Kehidupan di Madinah dan Kematian Nabi Muhammad saw.
    Umar adalah seorang yang ikut pada peristiwa hjrah ke Yasrib (Madinah) pada tahun 622 M. Ia ikut terlibat pada perang Badar, Uhud, Khaybar serta peperangan ke Syiria. Ia adalah salah seorang yang dekat dengan Nabi Muhammad saw, pada tahun 625, putrinya (Hafsah) menikah dengan Nabi Muhammad saw.
    Setelah sakit beberapa mingu , Nabi wafat pada hari Senin tanggal 8 Juni 632 (12 Rabiul Awwal, 10 Hijriyah),di Madinah. Persiapan pemakamannya dihambat oleh Umar yang melarang siapapun memandikan atau menyiapkan jenazahnya untuk pemakaman. Ia bersikeras bahwa Nabi tidaklah wafat melainkan sedang tidak berada tubuh kasarnya, dan akan kembali sewaktu-waktu.
    Abu Bakar yang kebetulan sedang berada di luar Madinah, demi mendengar khabar itu ia lantas bergegas kembali. Ia menjumpai Umar yang sedang menahan muslimn yang lain dan lantas mengatakan.
    “Saudara-saudara! Barang siapa yang menyembah Muhammad, Muhammad sudah mati. Tetapi barang siapa yang menyembah Allah, Allah hidup selalu tak pernah mati.”
Abu Bakar kemudian membacakab ayat ari Quran:
”Muhammad itu tak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan membri balasan kepaa orang-orang yang bersyukur.´(suarat Ali Imran 144)

2. UMAR BIN KHATAB KHALIFAH KEDUA
    Sebagai salah seorang jerabat dekat Nabi yang diseniorkan pada masanya, dengan intelektual dan kelebihan-kelebihan yang ia miliki, tidak salah kiranya kemudian ia dipilih menjadi penerus perjuangan Nabi dalam menegakkan aqidah Islam dan akhlakul karimah sebagai khalifah kedua. Selain karena beliau adalah mertua Nabi Muhammad saw, yang selalu membela dan berada di belakang Nabi dala menjalan misi-misi kenabiannya. Pada kenyataannya Umar yang namanya dalam tradisi Islam adalah yang terbesar pada masa Islam setelah Muhammad, tela menjadi idola karena kesholehan, keadilan dan kesederhanaan patriarkhisnya. Secara tersurat khalifah Abu Bakar telah meninggalkan pesan bahwa penerusnya kelak adalah akan dipercayakan kepaa Umar sebagai khalifah penggantinya. Walaupun demikian beliau dipilih menjadi khalifah kedua berdasarkan musyawarah yaang dilakukan pemuka-pemuka dari beberapa golongan.
Pada awalnya pelantikannya, Umar menyampaikan pidato pertama sebagai khalifah dengan menyerukan terjalinnya komunikasi antara pemimpin dan yang dipimpin. Dalam bebberpa hal saudara-saudara berhak menegur saya.  Demikian salah satu pidato Umar didepan jama’ah sholat dhuhur pada waktu itu.
Langkah pertama Umar setelah menggantikan khalifah abu baker adalah meneruskan kebijakan yang telah ditempuh pemerintah sebelumnya dalam perluasan wilayah islam keluar semenanjng Arabia. Pada masanya terjadi ekspansi kekuasaan islam secara besar-besaran sehingga periode ini dikenal dengan nama periode Futuhatal- Islamiyah (Perluasan wilayah islam). Berturut-turut pasukan islam berhasil menduduki, Suriyah, Mesir, Palestina dan Parsia.   Keberhasilannya dalam memimpin ekspansi adalah karena keperibadiannya  sendiri. Sosok Umar dalam sejarah berkembangnya islam, gampang diterima gagasannya oleh masyarakat pada saat itu, karena ketegasan dan gaya hidup sederhana serta hemat. Penerus abu Bakar ini yang berperawakan tinggi, kuat dan agak botak untuk bebrapa lama setelah diangkat menjadi khalifah, tetap mencari penghidupan dengan cara berdagang, dan sepanjang hayatnya menjalani kehidupan sederhana mirip dengan kepala suku baduy. 
Selama pemerintahannya, kekuasaan islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sasanid dari Persia. (yang mengakhiri masa kekaisaran sasanid) serta mengabil alih mesir, palestina, Syria, Afrika utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium).
Sejarah mencatat banyak pertempuran besar yang menjadi awal penaklukan ini. Pada pertempuran yarmuk. Yang terjadi didekat damaskus yang terjadi pada tahun 636 m, 20 ribu pasukan islam yang mengalahkan pasukan Romawi yang berjumlah 70 ribu dan mengakhiri kekuasaan romawi di Asia kecil bagian selatan.Pasukan islam lainnya dalam jumlah kecil mendapatkan kemenangan atas pasukan Persia dalam jumlah yang lebih besar pada pertempuran Qaddisiyah (th 636) di dekat sungai Eufrat. Pada pertempuaran itu jendral pasukan Islam yakni Sa’ad Bin abi waqqas mengalahkan pasukan sasnid dan berhasil membunuh jendral Persia yang terkenal, rustam Farrukhzad.
Pada tahun 637, setelah pengepungan yang lama terhadap Yerusalem, Pasukan islam akhirnya mengabil alih kota tersebutoleh pendeta Sophroniusdiundang untuk sholat didalam gereja. Umar memilih untuk sholat ditempat lain agar tidak membahayakan gerje tersebut, 55 tahun kemudian Masjid Umar didirikan ditempat ia Sholat.
Pada sekitar tahun 17 Hijriah, tahun keempat kekhalifahannya , umar menmgeluarkan keputusannya bahwa penanggalan islam hendaknya mulai dihitungsaat peristiwa hijrah.

2.    PERNAN UMAR DALAM PERKEMBANGAN ISLAM
Dakwah islam pada mulanya lemah dan amat membutuhkan sokongan serta dukungan yang kuat, karena itu Rasul sendiri pernah berdo’a yang artinaya,
“ Ya allah kuatkanlah islam dengan salah seorang dari dua Umar, yaitu; amri ibnu Hisyam dan Umar ibnu khattab.
Umarlah yang diberi gelar amirul Mukminin, Dia pula yang menurut banyak orang yang menempati tempat kedua setelah Rasulllah saw, dalam tokoh jajaran tokoh sejarah islam. Umar tidaklah termasuk orang yang pertama sekali masuk islam, dia menjadi musuh yang paling dahsyat bagi mereka yang menghalangi dakwah islam.sDia masuk islam setelah memeranginya dengan gigih.sPada saat Nabi masih hidup,dia merupakan orang yang dekat dengan rasulullah saw. Setelah Abu Bakar, Umarlah yang banya diminta pendapatnya oleh Nabi dan krapkali diajak musyawarah olehnya. Ada juga yang mengatakan bahwa kerap kali ayat alquran turun berkenaan dengan Umar, bahkan untuk menasehatinya, seperti pelarangan minum khomar, pemisahan istri Nabi dari orang orang dan pengenaan hijab bagi mereka. Selain itu panggil adzan yang tidak menggunakan terompet, juga berasal dari dirinya, dan lain--lain. Nabi Saw memberikan gelar al Faruk (Pemisahan antara yang hak dan yang batil), kepada Umar Nabi Saw pernah berkata tentang dirinya "Sesungguhnya Allah menjadikan kebenaran pada lidah dan hati umar" dan jika saja ada nabi sesudah diriku, maka Umarlah nabi itu.

Umar memainkan peranan yang sangat penting pada pertemuan ','al    Tsaqifah Bani Sa'idah"   yang menghasilkan keputusan dipilihnya Abu Bakar sebagai Khalif.  Pada masa Abu Bakar, Umar berperan sebagai menteri dan penasehatnya yang sangat tulus dan setia. Dia pertama sekali memikirkan pengumpulan al Quran dan menyatukannya dalam sebuah mushaf. Dia melihat banyak sahabat penghapal al Quran yang mati syahid ketika memerangi orang murtad. Dan ketika mengadakan peperangan dengan bangsa Persia dan Syam. Dalam hal ini Abu Bakar agak ragu karena Nabi Saw belum pernah memerintahkan atau melakukan pengumpulan al Quran itu. Akhimya Abu Bakar menerima usulan yang diajukan oleh Umar. Keduanya lantas memerintahkan Zayid bin Sabit untuk mengemban amanah ini, yaitu mengumpulkan al Quran.
Umar menjadi pemimpin Negara setelah Abu Bakar, selama sepuluh tahun. Dia dlkenal sebagai orang yang keras kemauannya, adil didalam memberikan keputusan, sangat teliti, wara, dan tidak terpengaruh oleh kedudukan, sangat sederhana dalam hidupnya, dan sama sekali tidak terpengaruh oleh mengalirnya harta kekayaan, bersamaan dengan penaklukan islam kewilayah yang lebih luas.
Sebenarnya pertarungan antara kaum muslimin disatu pihak dan Ghasasinah beserta sekutu-kutu beserta tuan tuan mereka, yaitu bangsa romawi dilain pihak, telah memulai pada peperangan Mulah. Tentara kaum muslimin pada waktu itu dipimpin oleh Zaid Ibnu Tsabit sahaya Rosulullah. Didalam peperangan inilah Zaid gugur. Kemudian gugur pula dua orang pahlawan yang berganti ganti memegang pimpinan sesudah gugumya Zaid Ibm Tsabit, dan peperangan ini terus berlanjut hingga keperiode khalifah Umar Bin Khattab.

Umar yang pertama kali melakukan penataan administrasi harta kekayaan yang masuk ke Bait al  Mal. untuk dibagikan kepada kaum muslimin sesuai dengan kedekatan mereka kepada keluarga Nabi, dan keinginian mereka dalam memeluk islam. Dia bersikeras bahwa para gubernur hendanya menyerahkan urusan keuangannya kepada Bait al Mal. la juga bersikeras untuk membelanjakan harta kekayaan Negara pada jalan yang paling baik. Kenyataannya urusan administrasi Negara, setelah penaklukan berbagai wilayah berkembang pesat ditangannya. Diaberanggapan bahwa dengan cara itu pada masa yang akan datang kaum muslimin akan memiliki seorang yang handal dalam pemerintahan yang lebih besar dan lebih maju di jazirah Arabia.

Walaupun Abu Bakar khalifah sebelumnya, telah melakukan ekspedisi pasukannya keirak dan syam. Umar dapat dikatakan sebagai pendiri sejati inperium islam. Pada masa pemerintahanya terjadi perang Qaddislyyah yang sangat Dahsyat dan perang Jalula. Dua peperangan ini telah memporak porandakan pasukan bangsa Persia dan membuka jalan bagi penugasan seluruh wilayah Persia. Pada tahun 673 Manusia Syam ditaklukan. Umar sendiri berjalan ke Bait al Maqdis. Untuk mencanangkan dasar pengaturan wilayah-¬wilayah yang ditaklukan. Setelah itu dia menjadikan syam sebagai pangkalan perang katim muslim untuk menaklukan mesir, pada gilirannya mesir pun menjadi pangkalan perang untuk penaklukan wilayah Afrika Utara. Dengan cara seperti itu, Umar selama sepuluh tahun., berhasil menaklukan dua imperium terkuat didunia saat itu, disamping menguasai imperium lainnya yang sumber alamnya lebih bagus dan lebih kaya.

Jika orang Syi’ah selalu menuduh Umar telah merampas kekuasaan dari Ali Bin Abi Thalib   setelah wafatnya rosulullah   dan jika orang sufi menyerang dirinya karena dianggap melanggar batas kewajaran, maka sesungguhnya mayoritas muslim sunni, dan masa pemerintahannya hingga masa kita sekarang ini, melihatnya sebagai suri tauladan wara, adil dan kuat kemauan. Menurut golongan terakhir ini. Umar adalah sosok pribadi bangsa arab, yang paling agung setelah Rosulullah Saw. Zaman pemerintahannya adalah zaman keemasan dalam sejarah islam.
4. PEPERANGAN PADA MASA UMAR BIN KHATTAB.
4.1. Peristiwa Yarmuk.
Ketika Kaisar Heraklius mengetahui akan kemenangan laskar islam, maka dikerahkanlah empat pasukan besar untuk menghadapi laskar Arab yang tak taku mati itu. Kebetulan ketika itu suasana perang berubah, markas laskar islam menghadapi kesulitan yang sangat berat, sehingga panglima panglimanya mengadakan musyawarah untuk mencari jalan keluarnya. Dalam Musyawarah itu Amru Bin Ash mengusulkan agar laskar islam berkumpul disatu tempat untuk menghadapi kekuatan Romawi bersama sama dengan satu pimpinan yaitu Khalid Bin Walid. Tempat yang ditunjukkannya yaltu tepi sungal Yarmuk (anak sungai Sei. Yordania) yang bernama wakusah. Pendapat Amru Bin Ash disetujui Khalifah. Maka berkumpullah di Wakusah 40.000 laskar islam menghadapi 240.000 tentara Romawi.9 Peperangan pun berkecamuk dan berakhir dengan kekalahan dipihak Romawi.
4.2. Peperangan di Ajnadin
Sesudah jatuhnya kota Damaskus ke tangan Islam, maka jatuh pula kota kota besar di Utara Siria, seperti Aleppo, Homs dan Atlokhia. Jendral Aretion panglima Rumawi di Siria, bertahan dengan gigih beserta sisa tentaranya di Ajnadin dekat Baitul Makdis. Disana terjadilah pertempuran sengit antara tentara Rumawi dan Arab.
Pertempuran ini berakhir dengan kemenangan Umat Islam, dan tentara Rumawi yang masih tinggal melarikan diri ke Kaisaran dan Baitu Makdis. Akibat kekalahan ini, beberapa kota di pesisir Syam dan Palestina membuka pintu bagi bangsa Arab, seperti Yaffa, Gizet Ranila, Tyrus, Uka dan Beirut.10
4.3. Penaklukan Baitul Maqdis.
Laskar islam kemudian membulatkan niatnya untuk menaklukkan Baitul Maqdis, Ibu Kota Palestina dan juga kota suci bagi umat kristen. Kota ini dikelilingi oleh benteng benteng yang kuat, dipertahankan oleh pasukan besar tentara pengawal dibawah pimpman Arection sendiri. Empat bulan lamanya orang Arab mengepung kota itu sehmgga berhasil memaksa patrik kota itu untuk keluar dan menyatakan kemauannya menyerahkan kota itu dengan syarat kepada Khalifah Umar sendiri. Maka berangkatlah Umar ke Baitul Maqdis menerima penyerahan kota itu serta menegaskan keamanan penduduknya dan kemerdekaan mereka menjalankan agamanya.11 Dengan demikian seluruh Syam dan Palestina telah jatuh ketangan islam, sesudah mereka berperang mati¬matian lebih kurang enam tahun lamanya.
4.4 Pembebasan Irak dan Persia.
Bagi Laskar Islam, menklukan negeri negeri yang dikuasai oleh orang persia jauh lebih sukar daripada Menaklukan negeri negeri yang dikuasai oleh laskar Rumawi, karena mereka terdiri dari abngsa yang bersatu.
Sesunguhnya Abu Bakar pernah mengirimkan tentaranya keperbatasan Irak untuk menundukan suku suku arab yang berdiam di Selatan sungai Euphrat Tentara itu dapat mengalahkan tentara persia serta menduduki Hirah dan Anbat tapi tak lama kemudian laskar arab terpaksa mundur, dan serangan tentara persia yang sangat banyak, yang dikirim oleh Kisra Yaszdayird III dibawah Panglima Rustam.12 Mereka mundur sampai gurun Sahara, keadaan ini sampai berakhir kepemimpinan Khallfah Abu Bakar.
Peyebab dan kekalahan ini di karenakan pasukan islam sedang berkonsentrasi untuk Menaklukan Syam dan Palestina melawan pasukan Rumawi. Setelah Rumawi dapat dikalahkan di Syam dan Palestma pada pertempuran Apadm, Maka Umar mengerahkan tentara memerangi Irak. Pada mulanya Khalifah Umar sendiri yang akan memimpin tentara itu, akan tetapi banyak sahabat yang menasehati agar pimpinan tentara diserahkan kepada panglima Sa’ad Bin Abi Waqqas, Umar pun menerima nasehat tersebut


4 5. Peperangan Kadisia ( 16 H=636 M)
Sa’ad Bin Abi Waqqas beserta laskarnya melaju menuju Kadisia, Suatu kota yang menjadl pintu masuk ke Irak. Disana bertemu dengan panglima Rustam yang memimpin tentara persia dengan jumlah 30.000 serdadu, sedangkan laskar arabhanya sekitar 7000 sampal 8000 tentara.13
Bangsa persia tertawa sinis melihat peralatan perang laskar islam, yang hanya terdin dan batu, yang mereka katakan sebagal alat penenun benang. Tetapi dalam pertempuran sengit antara kedua belah pihak tiga hari lamanya, Berakhir dengan kemenangan pada tentara islam. Dalam pertempuran itu panglima Rustam serta sejumlah bala tentaranya mati terbunuh. Sedang yang hidup terpaksa melarikan diri. Mereka dikejar oleh laskar Sdad Bm Abl Waqqas, lalu terjadi pula pertempuran di Jalula, tahun 17 H (638 M).
Waktu itu seorang putri Kisra dapat ditawan dan sejumlah besar laskar Persia mati terbunuk Kemudian Sdad Bm Abi Waqqas memasuki Irak dan menaklukan kota madain, sebagai ibu kota kerajaan persia, sesudah dikepung selama dua bulan.
Madain jatuh ketangan laskar islam, tentara, islam banyak memperoleh harta rampasan perang, diantaranya adalah singgasana keemasan Kisra sendiri. Kisra Yazdayird melarikan diri ke Halwan. Perang Kadisia ini termasuk peperangan yang paling hebat di Zaman Umar Bin Khattab.
4.6. Peperangan di Nahawand (21 H = 642 M)
Kisra Yazdayird III tidak bisa mengumpulkan tentaranya dengan cepat, ia memerlukan waktu empat tahun untuk mengumpulkan kekuatan, maka terkumpullah bala tentaranya yang berjunilah 150.000 orang untuk menghadapi tentara islam Pada tahun 21 H Yazdayird III mengerahkan angkatan perangnya itu dan Khalifah Umar mengnunkan bantuan laskar untuk membantu Sdad Bin Abi Waqqas. Maka terjadilah pertempuran yang sangat hebat antara keduanya di Nahawand. Pertempuran itu berakhir dengan kemenangan dipihak islam, meskipun orang persia telah berperang mati matian membela negaranya. Peperangan ini dikenal dengan sebutan "Fathul Futuh" yang berarti yangberrati  “Pembebasan Darl Segala Pembebasan"14.
Yazayird III merupakan Kisra yang terakhir dari keluarga Sasania, yang mati terbunuh sewaktu melarikan diri keperbatasan timur negerinya. Peristiwa ini terjadi pada masa Khalifah Usman. Dengan kematiannya lenyaplah kerajaan Sasnia. Maka terbuktilah Sabda Nabi Saw, yang menyatakan bahwa kerajaan persia kelak akan terkoyak oleh umat islam sebagaiman kisranya mengoyak¬ngoyak surat Nabi yang dikirimkan kepadanya.
4.7. Pembehasan Mesir.
Mesir dan daerah Bizantium lainya telah terpecah menjadi dua, akibat perselisihan agama dan aliran, yaitu Mulkaniyin dan Ya’kibah. Mesir sering mendapat penganiyaan dari orang rumawi, sehingga kepala suku ash mesir (Penganut kristen kopti) terpaksa melarikan diri, untuk menghindari penganiyaan yang dilakukan oleh orang Rumai Sedangkan saudara Patrikk benyamin (Ketua suku) yang bemama mina ditangkap oleh orang Rumawi, lalu dibakar hidup hidup dan abunya dilempar ke sungai Nil, karena ia tidak mau mengikuti aliran yang diajarkan oleh orang Rumawi.15
Selain itu, Orang Rumawi juga membebani pajak yang berat, mereka diwajibkan membayar pajak badan, pajak perusahaan, pajak temak, hasil bumi, pemiagaan, perahu, perhiasan rumah tangga, dll.
Bangsa mesir mengharapkan kedatangan laskar islam, karena penindasan yang dilakukan pemerintahan Rumawi yang mengakibatkan kemiskinan dan kemelaratan yang merata di wilayah mesir. Maka timbullah tekad mereka untuk mengharapkan kedatangan laskar islam yang akan melepaskan mereka dari keadaan yang menistakan itu. Sementara itu berita akan pembebasan islam atas Siria dan Palestina sampai kepada mereka, maka mereka mengetahui betapa halus dan mulia budi umat yang baru maju itu dalam pergaulan dengan warga negeri yang ditaklukannya, dan betapa luas kemerdekaan paham mereka dalam beragama, Agama penduduk negeri yang ditundukkan tidak diganggu, melainkan justru dimuliakan dan dihormati. Oleh karena itu hasrat mereka sangat besar hendak melepaskan diri dari tindasan orang Rumawi dengan pertolongan Umat islam.
Dalam hal ini, Amru Bm Ash memohon kepada Khalifah Umar untuk membebaskan Mesir. Semula Khalifah Umar merasa bimbang untuk mengabulkan perintaan Amru Bm Ash tersebut Akan tetapi dengan adanya keterangan dan paparan yang jelas dari panglima tersebut, akhimya diperbolehkan oleh Khalifah dengan menambah jumlah pasukan sebanyak 4000 orang tentara.
Dengan jumlah tentara 4000 orang itu, tentara islam menyisir kota kota di mesir dan menaklukan kota itu tanpa ada perlawanan yang berarti, dan ia terus ke Alfarma, suatu kota tua yang berbenteng kuat dan ketika itu menjadi pintu gerbang Mesir dari sebelah Timur. Kota ini dikepung selama sebulan penuh, yang akhimya wali kotanya menyerah kepada tentara Islam. Dari kota ini diteruskan ke Bilbis dan dilanjutkan ke Ummu Dunein (Teodonius) suatu kota ditepi sungai Nil. Dalam Perjalanan ini, tentara islam. banyak yang gugur, sehingga khalifah Umar menambah pasukan sebanyak 4000 lagi, Yang akhimya Romawi meniggalkan mesir, setelah jatuhnya kota Iskandariah ketangan laskar Islam, maka lenyaplah kekuasaan Rumawi ditepi sungai Nil itu.

5. REVITALISASI POLITIK PADA MASA PEMERINTAHAN UMAR.
Revitalisasi merupakan Usaha usaha atau upaya-upaya untuk menjadikian sesuatu penting dan sangat diperlukan. Sedangkan Politik adalah pengambilan keputusan keputusan yang bersifat kolektif atau pembuatan kebijakan umum untuk kepentingan seluruh masyarakat Revitalisasi politik yang dimaksud dalam hal ini adalah segala upaya upaya yang dilakukan oleh Khalifah Umar Bin Khattab semasa kepemimpinannya, yang berkaitan dengan penentuan pejabat pemerintah, keputusan kehakiman maupun perluasan wilayah.
Pada masa. pemerintahan Umar ada, beberapa masalah pokok yang dijadikan agenda, karena pernikiran Umar dari segi social berbeda dengan pendahulunya, bahkan ada. kalanya sampai sangat berlawanan. Abu Bakar cendrung mempersamakan semua kaum muslimi, tidak hendak membeda¬bedakannya yang arab dan yang bukan arab, dan antara yang mula mula dalam islam dan yang kemudian. Umar lebih mengutamakan orang orang yang masuk islam lebih dulu serta veteran perang badar serta keluarga Nabi, dasarnya bukanlah karena didorong nafsu, akan tetapi lebih karena ingin memberi kepuasan. Bagi Umar tidak ada, pengaruh apa apa dalam berhubungan dengan mereka semua, Dan dalam keadilannya terhadap mereka pada. masa pemerintahan Abu Bakar dan pada masa pemerintahannya sendiri. Salah satu kelebihan Umar dalam memerintah adalah tidak ada perbedaan dalam hal keadilan. Ia diriwayadkan menghukum mati anaknya sendiri karena mabuk-¬mabukan dan berprilaku amoral.
Umar berhasil membuat terobosan baru dalam menata kepemerintahan. Negara islam berjasa membentuk Majilis Permusyawaratan, Anggota Dewan dan memisahkan lembaga peradilan. Disamping itu, Umar membagi wilayah kedalam beberapa provinsi, distrik dan sub distrik.
Umar juga membenahi tatanan pertahanan, keamanan dan pradilan. Ini bias terlihat dengan terbentuknya korps militer, lembaga kepolisian yang professional dan mendapatkan gaji sesuai dengan tugas yang dijalankan. Denmikian juga dengan penyusunan rsaalah untuk memperbaiki tatanan peradilan yakni Dustur Umar, atau Risalah al Qad Karena trobosan trobosan yang dia lakukan dalam menata pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada umumnya. Dikalangan ahli fikih (Fukaha) ia dikenal sebagal sahabat yang berani melakukan ijtihad dan ini ia lakukan bahkan jauh sebelum ia diangkat menjadi khalifah dan pada masa kepemimpinan Nabi.
Dengan ketegasan, keadilan dan kekuatan militer yang dia bangun, tidak berlebihan bila kemudian pemenntahan Umar berhasil memperluas wilayah kekuasaannya. Wilayah kekuasaan pemerintahan yang berpusat di Madinah ini melampaui jazirah arab. Bahkan terbentang dari Persia hingga Mesir bahkan sebagian benua Eropa.
Catatan histories menorehkan bahwa pada masa Umar Bin Khattab, panji-panji islam kian berkibar, bahkan dengan adanya perluasan ke wilayah wilayah seperti juga dilakukan oleh Abu Bakar kekuatan islam kian terasa. Disampmg itu dan segi pemerintahan ada berbagai kebijakan umar yang dinilai sangat brilian, salah satunya adalah desentralisasi administrasi Negara, untuk itu Muhammad Thair Azhary. Menyatakan dalam bukunya bahwa Umarlah Khalifah Islam yang melakukan desentralisasi administrasi Negara itu dan bahkan Negara islam Madinah mengalami masa kejayaannya pada masa Idulifah kedua inL Sistem, otonomi yang diterapkan ini juga menuntut perubahan system kinerja pemerintahan di wilayah wilayah bagian, untuk itu tak jarang jika ditemukan terjadi semacam pengembangan struktur pemerintahan yang pada generasi sebelumnya tidak ditemukan.
5.1 Pengaturan dibidang Pemerintahan.
Umar memulai pemerintahannya dengan mengadakan pembaharuan di bidang kelembagaan negara, sehingga pada pemerintahannya terbentuk beberapa lembaga, diantaranya :
1.    An Nidham As Siyasi (Lembaga Politik)
2.    An Nidham Al idary (Lembaga Tata Usaha dan Administrasi)
3.    An Nidham Al Maly (Lembaga Keuangan)
4.    An Nidhain Al-Harby (Lembaga Ketentaraan)
5.    An Nidham Al-Qadha (Lembaga Kehakiman)
Pembentukan lembaga lembaga negara tersebut dilatar belakangi oleh perubahan dan perkembangan kondisi kaum muslim di Madinah dan wilayah perluasan, sehingga Umar Bin Khattab memandang kebijakan kebijakan politik yang ada, suhah tidak sesuai lagi dengan kondisi dan keadaan kaum mushmin. Pembentukan lembaga lembaga negara tersebut memberikan dampak terhadap kehidupan sosial politik di Madinah. Kekayaan yang melimpah tidak hanya meningkatkan taraf hidup kaum muslimin, tetapi telah mendorong mereka untuk hidup mewah dan bersenang senang, sehingga banyak diantara mereka yang melanggar ajaran islam. Pemberian tunjangan secara hierarkis telah menciptakan stratifikasi sosial, sehingga tatanan hidup kaum muslimin yang didasarkan pada hubungan kesetaraan mulai terganggu dengan munculnya kesenjangan sosial dan ekononi yang sering kali memicu konfilk diantara mereka. Namun, pemerintahan Umar yang menekankan pada integritas para pejabatnya, telah menciptakan jaminan keadilan dan keamanan bagi kehidupan kaum muslimm di Madinah dan wilayah perluasan. Dengan demikian pembentukan lembaga lembaga negara tersebut, telah mempengaruhi dan mengubah kehidupan sosial politik di Madinah dan wilayah perluasan.
Umar membagi Daulah Islam kepada beberapa wilayah dan provinsi, beberapa kota besar didirikan dan pada beberapa daerah yang luas diadakan ibukotanya yang baru, seperti kufah, Basrah (Irak) dan Fusthath (Mesir). Untuk mengepalai diwilayah tersebut, ia mengangkat seorang wali (Gubernur), dibantu oleh pegawal pegawal bawahannya seperti, Amil Pajak, Qadhi, Katib dan Panglima Tentara.
5.2 Penyusunan Dewan dan Penentuan Pejabat Yang Berwenang.
Harta kekayaan kisra kisra persia jatuh ketangan umat islam, banyak emas, perak serta permata permata yang mahal harganya berasal dari rampasan perang, pembayaran pajak yang diwajibkan atas rakyat yang bukan islam (jizyah) dan dari pajak hasil bumi yang melimpah dalam kas negara, memerlukan sistem administrasi.
Umar berusaha mengatur harta benda negara itu, dengan mendirikan dewan dewan (daftar keluar masuknya uang) yang ditiru dari bangsa persia. Seperti dewan bala tentara, yang urusannya mendatakan nama nama tentara dan mengatur pemberian gaji.16
Demikian juga dalam urausan kehakiman, dialah yang menentukan dan mengangkat Qodhi didaerah daerah dalam tilap wilayah, dan terkadang ada juga yang diserahkan kepada wali (Gubemur) di daerah tertentu. Adapun yang diangkat menjadi Qodhi adalah mujtahid, yang ahli dalam hukum syariat dan pandai menetapkan suatu hukum dengan berdasarkan pada al Qur'an dan Sunnah. Mereka diberi gaji secukupnya sehingga mereka dapat bekerja sebaik¬baiknya.
Adapun kesalehan dan keperwiman umat islam dizaman pemerintahan Umar telah sampai pada puncaknya. Pernah ada kejadian Ka’ab Bin Abi Yasar menolak suatu pangkat yang tinggi ketika akan diangkat umar menjadi Qodhi di Mesir. Ia belum percaya kepada dirinya akan dapat berlaku adil dalam pekerjaan itu.17

6. KEMATIAN UMAR BIN KHATTAB.
Kekhalifahan Umar berlangsung selama sepuluh tahun beberapa bulan.18
Umar mengabdikan diri sepenuhnya kepada Allah dan Agama Allah, dengan melupakan diri dan keluarganya. Pikiran, Kalbu dan segenap jiwa raganya dikerahkan semata mata hanya untuk memikul tanggung jawab yang begitu besar dipundaknya, Dialah panglima tertinggi angkatan bersenjata, dia fakih terbesar diantara semua ahli fikih dan mujtahid yang menggunakan segalanya berdasarkan pendapatnya, dan semua orang mengakui hasil i#ihadnya. Dia memimpm dengan penuh kaslh sayang terhadap seluruh umatnya, meskipun pada awal terpilihnya, sebagal khalifah sempat ada kekhawatiran akan sifat kerasnya akan membawa malapetaka dalam keberlar4utan pemerbtahan. Dia politikus berpengalaman yang tahu akan kemampuannya serta mampu menjalankan roda pemerintahan dan administrasi negara. dengan bijaksana.
    Sejumlah musuh musuh islam terdiri dari orang orang Persia dan Yahudi mengadakan komplotan untuk membunuh Umar Bin Khattab. Pembunuhan itu dilaksanakan oleh seorang Nasrani bernama Abu Lu'luah, seorang bangsa persia yang ditawan oleh tentara islam di Nahawand, dan kemudian menjadi hamba sahaya dari Mughirah ibnu Syubah.19

Umar birt Khattab dibunuh oleh Abu Lu'luah (Fairuz), yang pada saat itu, la akan men dmpin shalat Subuh. Fair= adalah salah seorang warga Persia yang masuk Islam setelah Persia ditaklukkan Umar. Pemburtuhan ini konon dilatar belakang! dendam pribadi Abu Lu1uah (Fairuz) terhadap Umar. Fairuz merasa sakit hati atas kekalahan Persia, yang saat itu merupakan negara digdaya. Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu,

7. KESIMPULAN
a.    Umar keturunan suku Quraisyi, dari keluarga kelas menengah yang diberi gelar oleh rosul A Faruq deengan arti pemisah antara yang hak dan yang bathil. Umar tidak terkelompok kedalam orang yang pertama masuk islam. Sebelum masuk islam hidupnya sama, sebagaimana tradisi kaum jahiliyah.
b.    Umar terpilih menjadi khalifah kedua setelah Abu Bakar, sebagai salah seorang sahabat Nabi yang diseniorkan, memiliki kelebihan intelektual, kesholehan, keadilan dan kesederhanaan patriarkisnya, dan juga berdasarkan musyawarah yang dilakukan pemuka pemuka dari bebrapa golongan.
c.    Umar adalah yang pertama mendapat Gelar "Amirul Mukminin". sebelum masuk islam beliau orang yang paling gigih menghalangi dawah islam, pada saat rosul masih hidup dia orang terdekat Nabi kedua setelah Abu Bakar. Bahkan ada yang berpendapat bahwa kerap kah ayat al qur'an turun berkmbang dengan Umar, seperti pelarangan minum khomar, pemisahan istri nabi dari orang orang dan pengenaan hijab bagi mereka.
d.    Beberapa peperangan yang terjadi pada masa Umar dalam rangka perluasan islam, diantaranya perang yarmuk, ajnadin, penaklukan baitul maqdis, pembebasan irak dan persia, peperangan kadisia, peprangan nahwand, pembebasan mesir dll.
e.    Revitilisasi poltik pada masa Umar berkaitan dengan pemebentukan lembaga Pemerintahan dan dewan serta penentuan para gubernur dan pejabat dibawah gubemur, yang terkadang berasal dari ijtihad beliau, karena belum pernah diterapkan pada masa sebelumnya.
f.    Umar mati terbunuh, yang dilakukann oleh seorang nasrani yang bernama abu Lu’luah ( Fairuz ) dari bangsa persia. Abu Lu’luah merupakan tawanan tentara islam di Nahwand. Ia terbunuh pada saat hendak memimpin sholat subuh tepatnya pada hari rabu, 25 Dzulhijah 23 H.

DAFTAR PUSTAKA.

1.    Al Qur'amul Karim Terjemahan Departemen Agama.

2.    Chalil, Kh Moenawar "Kelngkapan Tarkih Nabi Muhamma”' Gema Insani Prees Jakarta, Thn . 2001

3.    Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, “Ensiklopedi Islam Jilid 5”  PT Ictiar Baru Van Hoeve, Jakarta.

4.    Haikal, Husain Muhammad, "Umar Bin Khattab (Terj. Ali Audah) PT. Pustaka Litera Antar Nusa Bogor, Cet IV Thn. 2003

5.    Haikal , Husain Muhammad, "Sejarah Hidup Muhammad' (Terij. Ali Audah) PT Pustaka Litera Antar Nusa Bogor, Cet 19 Thn. 1996.

6.    K. Hitti, Philip "Hirtory Of The Arabs" PT. Serambi Ilmu Senesta, Jakarta 2005 Terjemahan History Of The Arabs ; From The Earliest Times to The Present, Palgrave Macmillan, New York 2002.

7.    KM1 Gontor, "Tarikh Islam" Darussalam Prees, Ponorogo, 1425 H

8.    Lapidus, Ira M, “Sejarah Sosial Umat Islam jilid 1 & 2" PT. Raja Grafindo Persada Thn. 2003.

9.    Syalabi, Ahmad Prof. DR " Sejarah dan Kebudayan Islam jilid1” PT Al  Husna Zikra,Thn. 1997.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar