Teman-teman sejawat yang belum memiliki materi pelajaran agama Islam
pada Kurikulum 2013, bersama ini saya persilahkan untuk
mengambil/mendownload. Juga para siswa-siswi kami yang ingin mengetahui
langsung materi PAI Kuriklum 2013 saya persilahkan untuk mendownloadnya
dibawah ini
1. Materi Bab 6. disini
2. Materi Bab 7. disini
3. Materi Bab 8. disini
4. Materi Bab 9. disini
Rabu, 01 Oktober 2014
Jumat, 02 Mei 2014
MATERI PELAJARAN AGAMA ISLAM
Teman-teman sejawat yang belum memiliki materi pelajaran agama Islam pada Kurikulum 2013, bersama ini saya persilahkan untuk mengambil/mendownload. Juga para siswa-siswi kami yang ingin mengetahui langsung materi PAI Kuriklum 2013 saya persilahkan untuk mendownloadnya dibawah ini
1. Materi Bab 1. Pengendalian Diri disini
2. Materi Bab 2. Beriman Kepada Allah disini
3. Materi Bab 3. Menuntut Ilmu disini
4. Materi Bab 4. Sumber Hukum Islam disini
5. Materi Bab 5. Dakwah Nabi Muhammad Periode Makkah disini
1. Materi Bab 1. Pengendalian Diri disini
2. Materi Bab 2. Beriman Kepada Allah disini
3. Materi Bab 3. Menuntut Ilmu disini
4. Materi Bab 4. Sumber Hukum Islam disini
5. Materi Bab 5. Dakwah Nabi Muhammad Periode Makkah disini
Rabu, 30 April 2014
Soal-soal Uji Materi Bab 1 Pendidikan Agama Islam
Bagi Siswa-siswi yang ingin mengetahui beberapa contoh soal-soal pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, Silahkan diambil/download di bawah ini
Soal-Soal Uji Materi Bab 1 disini
Soal-Soal Uji Materi Bab 2 disini
Soal-Soal Uji Materi Bab 3 disini
Soal-Soal Uji Materi Bab 4 disini
Soal-Soal Uji Materi Bab 5 disini
Soal-Soal Uji Materi Bab 6 disini
Soal-Soal Uji Materi Bab 7 disini
Soal-Soal Uji Materi Bab 1 disini
Soal-Soal Uji Materi Bab 2 disini
Soal-Soal Uji Materi Bab 3 disini
Soal-Soal Uji Materi Bab 4 disini
Soal-Soal Uji Materi Bab 5 disini
Soal-Soal Uji Materi Bab 6 disini
Soal-Soal Uji Materi Bab 7 disini
Selasa, 29 April 2014
AL-JAMIYYATUL WASHLIYAH
A. PENDAHULUAN
Al-Jam’iyatul Washliyah adalah sebuah organisasi Islam yang bergerak dalam bidang sosial dan pendidikan. Organisasi ini sangat aktif menyiarkan agama Islam melalui pendidikan, termasuk madrasah dan sekolah, untuk meningkatkan pendidikan masyarakat. Organisasi ini lahir pada tanggal 30 November 1930, sebelum Indonesia merdeka. Pada awalnya organisasi ini kurang berkembang, namun setelah Indonesia merdeka perkembangannya sangat pesat hampir menjangkau seluruh pelosok kepulauan di Indonesia.
Semua keberhasilan organisasi ini merupakan hasil aktivitas Al-Jam’iyatul Washliyah yang digerakkan dengan penuh semangat dan keuletan oleh pelajar-pelajar Maktab Islamiyah Tapanuli, suatu pendidikan agama di Medan. Kemajuan Al-Jam’iyatul Washliyah pada masa selanjutnya adalah hasil jerih payah dan perjuangan pada masa lalu.
Al-Jam’iyatul Washliyah adalah sebuah organisasi Islam yang bergerak dalam bidang sosial dan pendidikan. Organisasi ini sangat aktif menyiarkan agama Islam melalui pendidikan, termasuk madrasah dan sekolah, untuk meningkatkan pendidikan masyarakat. Organisasi ini lahir pada tanggal 30 November 1930, sebelum Indonesia merdeka. Pada awalnya organisasi ini kurang berkembang, namun setelah Indonesia merdeka perkembangannya sangat pesat hampir menjangkau seluruh pelosok kepulauan di Indonesia.
Semua keberhasilan organisasi ini merupakan hasil aktivitas Al-Jam’iyatul Washliyah yang digerakkan dengan penuh semangat dan keuletan oleh pelajar-pelajar Maktab Islamiyah Tapanuli, suatu pendidikan agama di Medan. Kemajuan Al-Jam’iyatul Washliyah pada masa selanjutnya adalah hasil jerih payah dan perjuangan pada masa lalu.
DINASTI QOJAR
A. PENDAHULUAN
Dinasti Qojar adalah kerajaan yang menguasai negeri Iran selama abad ke-19 M, sampai awal abad ke-20 M. Di zaman itu Iran sudah menghadapi perubahan-perubahan dunia baru, sejak bangkitnya Napoleon Bonaparte dan terdesaknya kerajaan Turki Usmani. Apalagi dengan jatuhnya kekuasaan kerajaan Mongol terakhir di anak benua India. Iran hidup terjepit di antara dua kekuasaan raksasa Inggris dan Rusia. Saat itulah munculnya kerajaan Qojariyah.
Selama kurang lebih sembilan tahun lamanya terjadi perebitan kekuasaan pada bangsa Iran dalam menentukan siapa yang lebih kuat dan akan menjadi Syah in Syah di negeri besar dan berkebudayaan kuno tersebut. Setelah banyak menumpahkan darah dan meruntuhkan bangunan-bangunan kuno dalam peperangan yang menentukan siapa yang lebih kuat, akhirnya Agha Muhammad Khan dapat mengalahkan lawan-lawannya da menjadi pendiri Dinasti Qojariyah.
Makalah ini akan menguraikan tentang Dinasti Qojar, di mana keberadaannya, kemunculannya sampai kehancurannya.
Dinasti Qojar adalah kerajaan yang menguasai negeri Iran selama abad ke-19 M, sampai awal abad ke-20 M. Di zaman itu Iran sudah menghadapi perubahan-perubahan dunia baru, sejak bangkitnya Napoleon Bonaparte dan terdesaknya kerajaan Turki Usmani. Apalagi dengan jatuhnya kekuasaan kerajaan Mongol terakhir di anak benua India. Iran hidup terjepit di antara dua kekuasaan raksasa Inggris dan Rusia. Saat itulah munculnya kerajaan Qojariyah.
Selama kurang lebih sembilan tahun lamanya terjadi perebitan kekuasaan pada bangsa Iran dalam menentukan siapa yang lebih kuat dan akan menjadi Syah in Syah di negeri besar dan berkebudayaan kuno tersebut. Setelah banyak menumpahkan darah dan meruntuhkan bangunan-bangunan kuno dalam peperangan yang menentukan siapa yang lebih kuat, akhirnya Agha Muhammad Khan dapat mengalahkan lawan-lawannya da menjadi pendiri Dinasti Qojariyah.
Makalah ini akan menguraikan tentang Dinasti Qojar, di mana keberadaannya, kemunculannya sampai kehancurannya.
ALIRAN PENULISAN SEJARAH MASA AWAL ISLAM (ALIRAN MADINAH)
Pendahuluan
Perkembangan sejarah kalangan kaum muslimin sejalan dengan perkembangan ilmu-ilmu keagamaan lainnya. Ilmu pengetahuan keagamaan yang pertama kali berkembang adalah ilmu hadis. Perkembangan ilmu hadis inilah sebagai cikal bakal penulisan sejarah. Dari penulisan hadis-hadis Nabi itu para sejarawan memperluas cakupannya sehingga membentuk sastu tema sejarah tersendiri.
Salah satu aliran penulisan sejarah yang munsul di Madinah yang kemudian disebut dengan aliran Madinah, yaitu aliran sejarah ilmiah yang mendalam, yang banyak memperhatikan al-maghazi dan al-sirah al- Nabawiyah yang berjalan diatas pola metode ilmu hadis yang sangat memperhatikan sanat.
Makalah ini akan mengulas tentang tokoh-tokoh yang menulis sejarah yang beraliran Madinah dan cirri-ciri penulisannya.
Perkembangan sejarah kalangan kaum muslimin sejalan dengan perkembangan ilmu-ilmu keagamaan lainnya. Ilmu pengetahuan keagamaan yang pertama kali berkembang adalah ilmu hadis. Perkembangan ilmu hadis inilah sebagai cikal bakal penulisan sejarah. Dari penulisan hadis-hadis Nabi itu para sejarawan memperluas cakupannya sehingga membentuk sastu tema sejarah tersendiri.
Salah satu aliran penulisan sejarah yang munsul di Madinah yang kemudian disebut dengan aliran Madinah, yaitu aliran sejarah ilmiah yang mendalam, yang banyak memperhatikan al-maghazi dan al-sirah al- Nabawiyah yang berjalan diatas pola metode ilmu hadis yang sangat memperhatikan sanat.
Makalah ini akan mengulas tentang tokoh-tokoh yang menulis sejarah yang beraliran Madinah dan cirri-ciri penulisannya.
Sahabat dan ‘Adalahnya
A. Pendahuluan.
Hadis sebagai sumber hukum Islam yang kedua mendapat perhatian besar dari kalangan ulama. Hal ini disebabkan oleh kedudukannya sebagai penjelas bagi Alquran al-Karim. Di samping itu, Hadis juga memuat beberapa hukum tersendiri dan menggambarkan corak kehidupan Rasulullah saw., sehingga kedudukannya sangat urgen dalam perkembangan hukum Islam. Salah satu syarat untuk memahami ajaran Islam dengan sempurna adalah pemahaman terhadap Hadis. Untuk keperluan itu, para ulama telah menciptakan sebuah disiplin ilmu yang dikenal dengan nama ulum al-Hadis atau mushtahalah Hadis.
Setiap Hadis terdiri dari dua bagian yakni sanad dan matan. Matan adalah kandungan Hadis yang berisikan sabda Rasulullah saw, sedangkan sanad adalah rentetan nama-nama yang meriwayatkan Hadis. Kedua unsur penting tersebut harus memenuhi syarat sahih sehingga Hadis dapat dikategorikan sebagai Hadis sahih.
Dalam proses periwayatan Hadis, para sahabat mempunyai peranan yang istimewa. Sahabat adalah titik awal proses periwayatan Hadis, karena merekalah yang langsung melihat, mendengar atau menyaksikan Rasulullah saw. Untuk keperluan penyebaran Hadis merupakan salah satu yang mendorong para sahabat untuk menyebar ke daerah-daerah yang sudah diduduki oleh Islam pada saat itu.
Hadis sebagai sumber hukum Islam yang kedua mendapat perhatian besar dari kalangan ulama. Hal ini disebabkan oleh kedudukannya sebagai penjelas bagi Alquran al-Karim. Di samping itu, Hadis juga memuat beberapa hukum tersendiri dan menggambarkan corak kehidupan Rasulullah saw., sehingga kedudukannya sangat urgen dalam perkembangan hukum Islam. Salah satu syarat untuk memahami ajaran Islam dengan sempurna adalah pemahaman terhadap Hadis. Untuk keperluan itu, para ulama telah menciptakan sebuah disiplin ilmu yang dikenal dengan nama ulum al-Hadis atau mushtahalah Hadis.
Setiap Hadis terdiri dari dua bagian yakni sanad dan matan. Matan adalah kandungan Hadis yang berisikan sabda Rasulullah saw, sedangkan sanad adalah rentetan nama-nama yang meriwayatkan Hadis. Kedua unsur penting tersebut harus memenuhi syarat sahih sehingga Hadis dapat dikategorikan sebagai Hadis sahih.
Dalam proses periwayatan Hadis, para sahabat mempunyai peranan yang istimewa. Sahabat adalah titik awal proses periwayatan Hadis, karena merekalah yang langsung melihat, mendengar atau menyaksikan Rasulullah saw. Untuk keperluan penyebaran Hadis merupakan salah satu yang mendorong para sahabat untuk menyebar ke daerah-daerah yang sudah diduduki oleh Islam pada saat itu.
MALIK BENNABI (ASAL USUL MASYARAKAT MANUSIA)
A. Pendahuluan
Malik Bennabi (1905-1973 CE/ 1325-1393 H) merupakan salah satu pemikir kontemporer yang paling menonjol di dunia Islam. Bahkan, jika dikaitkan dengan konsep sejarah dan peradaban, ia bisa dianggap sebagai pemikir Muslim terpenting setelah Ibn Khaldun (1332-1406). Muhammad Tahir al-Mesawi menganggapnya sebagai satu dari sedikit pemikir Muslim orisinil yang telah dihasilkan oleh kaum Muslimin di abad dua puluh.
Ia mempunyai pengalaman pribadi yang menjengkelkan saat menjalani masa belajar di sebuah sekolah Perancis di Aljazair. Nilai-nilai tinggi yang berhasil dicapainya di sekolah itu tidak pernah membawanya pada peringkat kelas yang memuaskan. Apa yang dirasakannya sebagai perlakuan rasialis ini kemudian mendorong Bennabi untuk menantang Barat secara intelektual. Terlepas dari motivasi ini, Bennabi ternyata tidak muncul sebagai figur yang xenofobik atau anti terhadap orang asing (dalam hal ini orang Barat). Belakangan, ia mengkritik kalangan intelektual Muslim yang memandang Barat dari dua sudut pandang ekstrim: suci dan murni atau penuh korupsi. Ia sendiri tidak menganggap Barat sebagai sesuatu yang superior atau inferior. Unggulnya peradaban Barat dan mundurnya peradaban Islam hanyalah sesuatu yang normal dalam konteks perjalanan sejarah.
Malik Bennabi (1905-1973 CE/ 1325-1393 H) merupakan salah satu pemikir kontemporer yang paling menonjol di dunia Islam. Bahkan, jika dikaitkan dengan konsep sejarah dan peradaban, ia bisa dianggap sebagai pemikir Muslim terpenting setelah Ibn Khaldun (1332-1406). Muhammad Tahir al-Mesawi menganggapnya sebagai satu dari sedikit pemikir Muslim orisinil yang telah dihasilkan oleh kaum Muslimin di abad dua puluh.
Ia mempunyai pengalaman pribadi yang menjengkelkan saat menjalani masa belajar di sebuah sekolah Perancis di Aljazair. Nilai-nilai tinggi yang berhasil dicapainya di sekolah itu tidak pernah membawanya pada peringkat kelas yang memuaskan. Apa yang dirasakannya sebagai perlakuan rasialis ini kemudian mendorong Bennabi untuk menantang Barat secara intelektual. Terlepas dari motivasi ini, Bennabi ternyata tidak muncul sebagai figur yang xenofobik atau anti terhadap orang asing (dalam hal ini orang Barat). Belakangan, ia mengkritik kalangan intelektual Muslim yang memandang Barat dari dua sudut pandang ekstrim: suci dan murni atau penuh korupsi. Ia sendiri tidak menganggap Barat sebagai sesuatu yang superior atau inferior. Unggulnya peradaban Barat dan mundurnya peradaban Islam hanyalah sesuatu yang normal dalam konteks perjalanan sejarah.
COMPULSORY AT THE AGE OF NINE
The compulsory school is one of the program which is intensively emboldened by Department Education Of National (Depdiknas). This Program oblige every citizen to go to school during nine year at ladder education of base, that is from class storey one of Elementary School (SD) or of Islamic Elementary School (MI) till class nine of Junior High School (SMP) or of Islamic Junior High School (MTs).
As we know with, Education represent one aspect is necessary for development of nation. In consequence, most of all nation place development of education as especial priority in national development program. certifiable human resource, which represent education product, representing key efficacy of development state.
As we know with, Education represent one aspect is necessary for development of nation. In consequence, most of all nation place development of education as especial priority in national development program. certifiable human resource, which represent education product, representing key efficacy of development state.
Kamis, 27 Maret 2014
KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI NUSANTARA (Kerajaan Islam di Luar Pulau Jawa)
A. Pendahuluan
Sejarah bukan sekedar masalah kepastian yang dapat dibuktikan dengan sumber-sumber yang jelas, melainkan juga masalah fairness atau kewajaran, yang didasarkan pada penafsiran terhadap sumber-sumber yang ada. Begitu pula dengan penyebaran Islam ke berbagai daerah di Nusantara yang masih mengandung berbagi perbedaan pendapat dikalangan para sejarawan. Namun yang jelas penyebaran Islam di Nusantara tidaklah berlangsung secara bersamaan, mengingat karena cukup luasnya daerah yang ada di Nusantara. Para pedagang Muslim yang berdagang telah sampai ke Nusantara dari berbagai daerah di luar Nusantara seperti Arab, Persia, India dll. Dari para pedagang inilah baru berkembang Islam di Nusantara dengan berbagai jalur yang ada seperti perkawinan, pendidikan, tasawuf, kesenian serta politik dan kekuasaan.
Sejarah bukan sekedar masalah kepastian yang dapat dibuktikan dengan sumber-sumber yang jelas, melainkan juga masalah fairness atau kewajaran, yang didasarkan pada penafsiran terhadap sumber-sumber yang ada. Begitu pula dengan penyebaran Islam ke berbagai daerah di Nusantara yang masih mengandung berbagi perbedaan pendapat dikalangan para sejarawan. Namun yang jelas penyebaran Islam di Nusantara tidaklah berlangsung secara bersamaan, mengingat karena cukup luasnya daerah yang ada di Nusantara. Para pedagang Muslim yang berdagang telah sampai ke Nusantara dari berbagai daerah di luar Nusantara seperti Arab, Persia, India dll. Dari para pedagang inilah baru berkembang Islam di Nusantara dengan berbagai jalur yang ada seperti perkawinan, pendidikan, tasawuf, kesenian serta politik dan kekuasaan.
DINASTI GHURIYAH
1. Pendahuluan
Membicarakan Dinasti Ghuriyah berarti membicarakan yang berkaitan dengan bagaimana masuknya Islam di India. Riwayat Islam di Negeri Hindustan ini terbilang amat panjang. Ada banyak versi tentang masuknya Islam ke India. Meski begitu, datangnya agama Islam ke anak Benua India ini bisa diklasifikasikan dalam empat periode, yaitu periode Nabi Muhammad Saw, periode Khulafaur Rasyidin dan Dinasti Umayyah, Periode Dinasti Ghaznah serta Periode Dinasti Ghuriyah.
Membicarakan Dinasti Ghuriyah berarti membicarakan yang berkaitan dengan bagaimana masuknya Islam di India. Riwayat Islam di Negeri Hindustan ini terbilang amat panjang. Ada banyak versi tentang masuknya Islam ke India. Meski begitu, datangnya agama Islam ke anak Benua India ini bisa diklasifikasikan dalam empat periode, yaitu periode Nabi Muhammad Saw, periode Khulafaur Rasyidin dan Dinasti Umayyah, Periode Dinasti Ghaznah serta Periode Dinasti Ghuriyah.
TIGA ALIRAN PENULISAN SEJARAH MASA AWAL ISLAM (ALIRAN YAMAN)
1. Pendahuluan
Historiografi muncul dari kesadaran sejarah, yang dalam ilmu sejarah disebut dengan historisitas, adalah gambaran tingkat kesadaran suatu kelompok masyarakat terhadap arti penting masa lalu. Gambaran ini akan terlihat dari cara memandang masa lalu itu sebagai suatu hal yang penting untuk diungkapkan secara benar. Berbagai kepentingan dapat saja memboncengi pengungkapan masa lalu itu, seperti untuk kepentingan politik dalam menjaga legitimasi suatu golongan dalam masyarakat, mungkin untuk tujuan mengukuhkan keberadaan suatu ideologi atau kepercayaan tertentu ataupun sekedar memperoleh kenikmatan kenangan masa lalu.
Pengungkapan sejarah masa lalu (historiografi) dari suatu masyarakat sangat ditentukan oleh kesadaran sejarah yang mereka miliki, karena baik bentuk ataupun cara pengungkapannya, akan selalu merupakan ekspresi kultural dan pantulan keprihatinan sosial masyarakat yang menghasilkan sejarah itu sendiri.
Historiografi muncul dari kesadaran sejarah, yang dalam ilmu sejarah disebut dengan historisitas, adalah gambaran tingkat kesadaran suatu kelompok masyarakat terhadap arti penting masa lalu. Gambaran ini akan terlihat dari cara memandang masa lalu itu sebagai suatu hal yang penting untuk diungkapkan secara benar. Berbagai kepentingan dapat saja memboncengi pengungkapan masa lalu itu, seperti untuk kepentingan politik dalam menjaga legitimasi suatu golongan dalam masyarakat, mungkin untuk tujuan mengukuhkan keberadaan suatu ideologi atau kepercayaan tertentu ataupun sekedar memperoleh kenikmatan kenangan masa lalu.
Pengungkapan sejarah masa lalu (historiografi) dari suatu masyarakat sangat ditentukan oleh kesadaran sejarah yang mereka miliki, karena baik bentuk ataupun cara pengungkapannya, akan selalu merupakan ekspresi kultural dan pantulan keprihatinan sosial masyarakat yang menghasilkan sejarah itu sendiri.
HADIS PADA MASA RASUL DAN SAHABAT
1. Cara Sahabat Menerima Hadis Pada Masa Nabi Muhamad Saw.
Berbagai jenis hadis yang terhimpun di dalam kitab-kitab hadis. Yang kita lihat sekarang adalah berkat kegigihan dan kesungguhan para sahabat dalam menerima dan memelihara hadis pada masa dahulu.
Cara para sahabat menerima hadis pada masa Rasululah Saw berbeda dengan cara yang dilakukan oleh generasi setelah itu. Cara para sahabat menerima hadis di masa Nabi Muhammad Saw, yaitu dilakukan oleh sahabat yang dekat dengan beliau, seperti Khulafaurrasyidin, dimasa Nabi para sahabat mempunyai minat yang besar untuk memperoleh hadis dari pada Nabi Muhammad Saw. Oleh karena itu, mereka berusaha keras mengikuti Nabi Muhammad Saw agar perkataan, perbuatan atau taqrir beliau dapat mereka terima atau mereka lihat secara langsung. Jika diantara para sahabat ada yang berhalangan, maka dicari sahabat yang lain untuk dapat mendengar dan melihat apa yang disampaikan. Ketika Nabi Muhammad Saw menyampaikan sesuatu hukum atau melakukan ibadah apapun jangan sampai tidak ada sahabat yang melihatnya.
Berbagai jenis hadis yang terhimpun di dalam kitab-kitab hadis. Yang kita lihat sekarang adalah berkat kegigihan dan kesungguhan para sahabat dalam menerima dan memelihara hadis pada masa dahulu.
Cara para sahabat menerima hadis pada masa Rasululah Saw berbeda dengan cara yang dilakukan oleh generasi setelah itu. Cara para sahabat menerima hadis di masa Nabi Muhammad Saw, yaitu dilakukan oleh sahabat yang dekat dengan beliau, seperti Khulafaurrasyidin, dimasa Nabi para sahabat mempunyai minat yang besar untuk memperoleh hadis dari pada Nabi Muhammad Saw. Oleh karena itu, mereka berusaha keras mengikuti Nabi Muhammad Saw agar perkataan, perbuatan atau taqrir beliau dapat mereka terima atau mereka lihat secara langsung. Jika diantara para sahabat ada yang berhalangan, maka dicari sahabat yang lain untuk dapat mendengar dan melihat apa yang disampaikan. Ketika Nabi Muhammad Saw menyampaikan sesuatu hukum atau melakukan ibadah apapun jangan sampai tidak ada sahabat yang melihatnya.
MASA LALU: MENGETAHUI DAN MEMPRESENTASIKAN
Pendahuluan
Kesadaran sejarah, yang dalam ilmu sejarah disebut dengan historisitas, adalah gambaran tingkat kesadaran suatu kelompok masyarakat terhadap arti penting masa lalu. Gambaran ini akan terlihat dari cara memandang masa lalu itu sebagai suatu hal yang penting untuk diungkapkan secara benar. Berbagai kepentingan dapat saja memboncengi pengungkapan masa lalu itu, seperti untuk kepentingan politik dalam menjaga legitimasi suatu golongan dalam masyarakat, mungkin untuk tujuan mengukuhkan keberadaan suatu ideologi atau kepercayaan tertentu ataupun sekedar memperoleh kenikmatan kenangan masa lalu. Pengungkapan sejarah masa lalu (historiografi) dari suatu masyarakat sangat ditentukan oleh kesadaran sejarah yang mereka miliki, karena baik bentuk ataupun cara pengungkapannya, akan selalu merupakan ekspresi kultural dan pantulan keprihatinan sosial masyarakat yang menghasilkan sejarah itu sendiri.
Kesadaran sejarah, yang dalam ilmu sejarah disebut dengan historisitas, adalah gambaran tingkat kesadaran suatu kelompok masyarakat terhadap arti penting masa lalu. Gambaran ini akan terlihat dari cara memandang masa lalu itu sebagai suatu hal yang penting untuk diungkapkan secara benar. Berbagai kepentingan dapat saja memboncengi pengungkapan masa lalu itu, seperti untuk kepentingan politik dalam menjaga legitimasi suatu golongan dalam masyarakat, mungkin untuk tujuan mengukuhkan keberadaan suatu ideologi atau kepercayaan tertentu ataupun sekedar memperoleh kenikmatan kenangan masa lalu. Pengungkapan sejarah masa lalu (historiografi) dari suatu masyarakat sangat ditentukan oleh kesadaran sejarah yang mereka miliki, karena baik bentuk ataupun cara pengungkapannya, akan selalu merupakan ekspresi kultural dan pantulan keprihatinan sosial masyarakat yang menghasilkan sejarah itu sendiri.
THE TEACHER AND PROFESIONALISM
There are so many claimed from anyone who has profession as a teacher, in front of the class. Teacher has to be creative in arranging and teaching science that the transfer of science may be run according to the prevailing rule and to keep the students from being bored. Finally, the students become more known, understand and then, they become persons who can master, develop and analyze the science. However, they are not only required to merely teach science, rather they have to be skillful as a keeper of moral that their students never make shame, and even if there is a student who makes a misconduct, or makes a taboo, or failed to study science, it is the teachers that are frequently considered to fail and neglect due to they have produced the students without quality personality. Their science even is not adjusted to as expected.
Minggu, 02 Februari 2014
Child Education in Islam
Education can be interpreted as phenomenon and activity. Education as activity mean effort which consciously designed to assist someone or a group of insider develop life view, attitude to life, and life skill, both for having the character of practical and bounce, and social. While education as phenomenon is discovery event between two people or more which its impact is expanding a life view, attitude to life, or live skill at or some one , the second, this meaning must be according to] Islam values and teaching steming from Qur'an al and Sunnah ( Hadist). Silahkan didownload disini
SEJARAH DAN HADIS NABAWI
A. Pendahuluan
Banyak hal yang dapat diperoleh ketika kita memahami berbagai peristiwa kehidupan yang penting, yang akhirnya menjadi sejarah dalam kehidupan manusia. Peristiwa-peristiwa kemanusiaan yang terjadi di masa lampau dan berkaitan dengan keadaan pada masa sekarang menjadi suatu kajian yang penting untuk dipelajari sehingga menimbulkan ilmu sejarah. Ilmu Sejarah berkembang seiring perkembangan tingkat kehidupan manusia.
Banyak hal yang dapat diperoleh ketika kita memahami berbagai peristiwa kehidupan yang penting, yang akhirnya menjadi sejarah dalam kehidupan manusia. Peristiwa-peristiwa kemanusiaan yang terjadi di masa lampau dan berkaitan dengan keadaan pada masa sekarang menjadi suatu kajian yang penting untuk dipelajari sehingga menimbulkan ilmu sejarah. Ilmu Sejarah berkembang seiring perkembangan tingkat kehidupan manusia.
Hubungan Hadis Dengan Alquran
A. Pendahuluan.
Alquran dan Hadis adalah rujukan pokok dalam agama Islam. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Alquran sebagai rujukan pertama berisikan petunjuk dan prinsip-prinsip yang bersifat umum dan universal yang perlu diterangkan lebih lanjut. Maka Hadislah sebagai sumber dan rujukan kedua untuk menjelaskan Alquran. Karena pada dasarnya, hanya dengan Hadislah kita dapat menafsirkan ayat-ayat Alquran dengan baik dan benar.
Alquran dan Hadis adalah rujukan pokok dalam agama Islam. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Alquran sebagai rujukan pertama berisikan petunjuk dan prinsip-prinsip yang bersifat umum dan universal yang perlu diterangkan lebih lanjut. Maka Hadislah sebagai sumber dan rujukan kedua untuk menjelaskan Alquran. Karena pada dasarnya, hanya dengan Hadislah kita dapat menafsirkan ayat-ayat Alquran dengan baik dan benar.
AL-ANSAB
I. PENDAHULUAN
Memusatkan studi pada nasab dalam Historiografi Islam, biasanya dimaksudkan untuk menyajikan apa-apa yang pernah dilakukan oleh ahli-ahli sejarah pada permulaan Islam yang penuh dengan gaya yang menyenagkan dan meninggalkan kesan yang mendalam.
Al-Ansab memuat silsilah keturunan bangsa Arab, dan mereka merasa bangga apabila berasal dari keturunan yang terhormat. Pengetahuan tentang al-ansab di kalangan bangsa Arab telah ada sebelum Islam datang akan tetapi ia belum dapat dijadikan sebagai dasar awal penulisan sejarah dalam Islam.
Memusatkan studi pada nasab dalam Historiografi Islam, biasanya dimaksudkan untuk menyajikan apa-apa yang pernah dilakukan oleh ahli-ahli sejarah pada permulaan Islam yang penuh dengan gaya yang menyenagkan dan meninggalkan kesan yang mendalam.
Al-Ansab memuat silsilah keturunan bangsa Arab, dan mereka merasa bangga apabila berasal dari keturunan yang terhormat. Pengetahuan tentang al-ansab di kalangan bangsa Arab telah ada sebelum Islam datang akan tetapi ia belum dapat dijadikan sebagai dasar awal penulisan sejarah dalam Islam.
PERJUANGAN DAN KEMERDEKAAN BANGSA MUSLIM (MESIR DAN AFRIKA UTARA)
A. PENDAHULUAN
Mesir merupakan pintu masuk ke Afrika Utara . Islam sampai ke Mesir melalui upaya ekspansi yang dilakukan oleh Umar ibn Khattab pada tahun 641 M. Dari sini Islam sampai kedaratan Afrika Utara. Keberadaan dan Perjalanan sejarah ummat Islam di Mesir dan Afrika Utara diawali dari usaha ekspansi yang dilakukan Periode modern dalam sejarah Islam bermula dari tahun 1800 M dan berlangsung sampai sekarang. Di awal periode ini kondisi dunia Islam secara politis berada di bawah penetrasi kolonialisme. Baru pada pertengahan abad ke 20 M, dunia Islam bangkit memerdekakan negerinya dari penjajah barat.
Adapun Negara-negara yang berada di daratan Afrika Utara terdiri dari Sudan, Maroko, Aljazair, Tunisia dan Libia berasal dari suku Barbar. Bangsa pengembara Barbar, diperkirakan sejak tahun 3000 SM telah menjadi penduduk asli seluruh Afrika Utara.
Mesir merupakan pintu masuk ke Afrika Utara . Islam sampai ke Mesir melalui upaya ekspansi yang dilakukan oleh Umar ibn Khattab pada tahun 641 M. Dari sini Islam sampai kedaratan Afrika Utara. Keberadaan dan Perjalanan sejarah ummat Islam di Mesir dan Afrika Utara diawali dari usaha ekspansi yang dilakukan Periode modern dalam sejarah Islam bermula dari tahun 1800 M dan berlangsung sampai sekarang. Di awal periode ini kondisi dunia Islam secara politis berada di bawah penetrasi kolonialisme. Baru pada pertengahan abad ke 20 M, dunia Islam bangkit memerdekakan negerinya dari penjajah barat.
Adapun Negara-negara yang berada di daratan Afrika Utara terdiri dari Sudan, Maroko, Aljazair, Tunisia dan Libia berasal dari suku Barbar. Bangsa pengembara Barbar, diperkirakan sejak tahun 3000 SM telah menjadi penduduk asli seluruh Afrika Utara.
PROSES ISLAMISASI NUSANTARA
A. Pendahuluan
Sebelum Islam sampai ke Indonesia, pengaruh Hindu sangat kuat terhadap masyarakat Indonesia dimana adanya perbedaan kasta di kalangan masyarakat. Ketika Islam datang dengan menawarkan toleransi dan persamaan derajat diantara sesama manusia, maka masyarakat Indonesia merasa tertarik. Sehingga Islam dengan mudah dianut oleh masyarakat Indonesia.
Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang harus disiapkan, disebar luaskan dan dikembangkan oleh penganutnya dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun. Demikian pula halnya dengan apa yang dilakukan para pedagang muslim yang juga berperan sebagai dai, dengan berbagai metode yang digunakan berusaha mengembangkan sayap Islam seluas-luasnya sampai penjuru Nusantara.
Sebelum Islam sampai ke Indonesia, pengaruh Hindu sangat kuat terhadap masyarakat Indonesia dimana adanya perbedaan kasta di kalangan masyarakat. Ketika Islam datang dengan menawarkan toleransi dan persamaan derajat diantara sesama manusia, maka masyarakat Indonesia merasa tertarik. Sehingga Islam dengan mudah dianut oleh masyarakat Indonesia.
Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang harus disiapkan, disebar luaskan dan dikembangkan oleh penganutnya dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun. Demikian pula halnya dengan apa yang dilakukan para pedagang muslim yang juga berperan sebagai dai, dengan berbagai metode yang digunakan berusaha mengembangkan sayap Islam seluas-luasnya sampai penjuru Nusantara.
Langganan:
Postingan (Atom)